"James," panggil Arlington dengan berbisik kepada James. "Kemarilah."
"Ya, ada apa?"
"Apa besok Abbey ada kegiatan?" James tampak berfikir kemudian membuka tabletnya dan menunjukkannya kepada Arlington. "Ada, besok dia akan mengunjungi acara fashion show."
Arlington mengangguk kecil, memperhatikan James yang sedang menatap tablet pada tangannya. "Ada apa?"
"Aku boleh minta tolong?"
"Tentu."
"Besok aku akan melakukan pemotretan untuk sampul majalah Vogue dirumah ini." James membelakkan matanya lebar, ia bahkan hampir berteriak tapi dengan cepat membekap mulutnya sendiri. "Kau mengikuti jejak Abbey?"
"Aku membatalkan pencetakkan majalah Vogue bulan ini, tepatnya majalah dengan foto Abbey sebagai sampul sebagai gantinya aku harus menjadi model mereka."
"Kau dalam masalah besar, Abbey akan marah jika dia sampai tau." James tampak heran tetapi ia tidak berani bertanya alasannya. "Kalau begitu jangan sampai Abbey tau, kau bisa mengalihkan perhatiannya besok selama aku menjalani pemotretan di sini?"
"Hanya ada waktu tiga sampai empat jam, apa itu cukup? Mungkin aku bisa mengulur waktu satu jam lagi dengan membawa Abbey bertemu dengan teman-temannya."
"Cukup, terima kasih banyak, James." Setelahnya, Arlington langsung bergegas masuk ke dalam kamar. Ia mendapati Abbey yang sedang mengemasi barang-barangnya di dalam koper.
"Kamu mau kemana?" Abbey menoleh ke arah Arlington dan langsung berdiri untuk membantu Arlington membuka setelan jasnya.
"Aku sedang menyiapkan barang-barang untuk bulan madu, aku juga sudah menyiapkan semua pakaianmu."
"Celana renangku?" tanya Arlington.
"Sudah aku masukan," jawab Abbey sambil membuka kancing baju Arlington.
Mendengar itu Arlington langsung bergegas membuka kembali kopernya dan mengambil pakaian renang miliknya. "Ada apa?"
"Aku membutuhkannya."
"Untuk apa?"
"Besok aku ingin berenang." Abbey terlihat heran tetapi kemudian hanya mengangguk sambil menaruh jas Arlington. "Mandilah, setelah itu kita akan makan malam."
Sebelum masuk ke kamar mandi, Arlington menghampiri Abbey dan secara tak terduga mengecup dahi Abbey. Tentu Abbey menyukainya, tetapi ia masih sedikit aneh dengan Arlington yang selalu berinisiatif mencium dirinya lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons
Romance[COMPLETED] Tak pernah terlibat skandal bersama perempuan merupakan reputasi besar yang Arlington pegang hingga sekarang. Kehidupannya yang tampak sempurna sukses membuat Abbey rela menyerahkan diri secara sukarela kepadanya. Arlington pun berhasil...