Untuk kesekian kalinya Keine menghela nafas, tak habis pikir dengan Abbey. "Aku sudah bilang bukan bahwa kau sedang mengandung? Kau sedang mengandung bayi manusia Abbey bukan dinosaurus, kau harus bisa lebih berhati-hati."
Usia kandungan Abbey memang baru menginjak trimester pertama yaitu tiga bulan, hampir memasuki bulan keempat.
Keine membenarkan letak infus Abbey setelah memberikan obat kepada perempuan itu. Abbey beruntung karena Keine masih berada di tempat prakteknya sehingga Luigene bisa langsung membawanya ke sana.
"Kandunganmu sangat lemah terlebih hari ini kau mengalami pendarahan, beruntung dia masih bisa bertahan." Dadanya bergemuruh, tak terbayangkan bagaimana jika ia kehilangan bayinya sebelum sempat melihatnya.
Nyawa Abbey seolah ditarik paksa ketika ia melihat darah mengalir pada pahanya tadi.
Tampak Keine memakai sarung tangan latex dan menarik sebuah alat ke dekat Abbey. "Aku akan memperlihatkannya kepadamu."
Keine menyingkap baju Abbey dan mengoleskan ultrasonic gel pada permukaan perutnya. "Kau bisa melihatnya?" Keine menunjuk segumpal daging kecil yang hampir terbentuk sempurna pada layar monitor di depan Abbey. "Dia masih sangat kecil, tetapi seperti yang kau lihat dia sudah memiliki tangan, kaki, lengkap dengan jari-jarinya."
Abbey meneteskan air matanya lagi, tetapi buru-buru mengusapnya. Hatinya menghangat ketika melihat itu, semua perasaan gelisah hilang begitu saja ketika ia melihatnya.
"Apa dia hidup?"
"Tentu! Dia akan tumbuh semakin besar, jadi sebaiknya kau benar-benar merawatnya dengan cara merawat dirimu dengan baik. Dua minggu lagi kau bisa datang kemari dan kita bisa mengetahui jenis kelaminnya dengan jelas, jika kau mau."
Keine akan mengangkat tangannya tetapi Abbey menahannya. "Aku masih ingin melihatnya."
"Aku akan mencetaknya untukmu," ujar Keine sambil menggeleng kecil, ia mulai membersihkan perut Abbey sebelum mencetak hasil USG perempuan itu.
Melihat Abbey yang tersenyum hanya dengan melihat hasil USG-nya membuat Luigene ikut tersenyum senang. Abbey tak pantas disakiti dan bodohnya Luigene sudah menjadi penyebab semua ini terjadi.
Abbey bahagia bersama Arlington, bukan bersamanya. Maka Luigene akan kembali membawa Abbey bersama Arlington, karena Luigene ingin melihat Abbey bahagia, tersenyum, dan tertawa seperti saat ketika ia bersama Arlington.
Dan juga, perempuan itu sekarang sedang mengandung, mengandung keponakannya. Luigene tidak akan membiarkan sesuatu terjadi lagi kepada Abbey dan calon keponakannya.
"Kau bisa pulang setelah infusmu habis, aku akan memberikan beberapa vitamin untukmu dan tolong jangan terlalu lelah, aku sarankan untuk bedrest selama satu minggu sampai dua minggu, jika perlu sampai kandungamu lima bulan."
Setelahnya Keine pergi meninggalkan Abbey dan Luigene.
Merasa situasinya sudah mendukung, Luigene baru membuka suaranya, "Aku ingin minta maaf tentang apa yang sudah terjadi, aku—"
"Kau tidak perlu membahasnya lagi, aku akan menganggap kau mabuk dan tidak sadar."
Tidak aku tidak mabuk, aku sadar ketika mencium perempuan yang aku cintai.
Tetapi Luigene hanya bisa mengangguk. "Setelah ini aku akan mengantarmu pulang, Arlington sudah di rumah."
"Aku... tidak ingin pulang..." jawab Abbey dengan ragu. Sejujurnya di saat seperti ini, ia hanya ingin berada di dekat Arlington dan memeluknya seharian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons
Romansa[COMPLETED] Tak pernah terlibat skandal bersama perempuan merupakan reputasi besar yang Arlington pegang hingga sekarang. Kehidupannya yang tampak sempurna sukses membuat Abbey rela menyerahkan diri secara sukarela kepadanya. Arlington pun berhasil...