Sekarang Arlington meninggalkan tanda tanya dan tanggung jawab besar atas apa yang sudah ia lakukan tanpa sepengetahuan Luigene. Dan lagi-lagi Luigene harus mengurus masalah yang ditimbulkan oleh adiknya itu.
"Bagaimana Edward bisa lolos dari penjagaan? Panggil semua yang bertugas kemarin malam untuk menghadapku," Luigene menatap tajam monitor rekaman CCTV yang ada di depannya. "Hapus rekaman ini, sebelum itu kirimkan rekamannya kepadaku."
"Tapi—"
"Arlington akan menghabisiku jika dia tau hari ini aku datang bertemu dengan Shaleeya atas perintahmu Erdem." Erdem hanya bungkam. "Aku akan mengurus semuanya, untuk kali ini tolong dengarkan aku."
Begitu banyak hal yang ingin ia tanyakan kepada Erdem, tetapi semua itu seperti tertahan di ujung lidah membuatnya pergi begitu saja untuk menemui Delsin.
"Dia baik?"
Shaleeya sudah kembali tertidur dengan raut wajah yang tenang seolah tanpa beban. Berbanding terbalik dengan yang pertama kali Luigene lihat ketika sampai di sini.
"Better, aku sudah memberinya penenang."
Dahi Luigene menyerngit heran. "Dia sedang hamil."
"Tidak perlu takut, aku memberinya dosis yang tepat. Di usia kehamilannya yang sekarang akan sangat rentan untuk mengalami keguguran, dia harus bisa menjaga kandungannya sendiri."
"Sebaiknya kau mengatakan itu pada bajingan Arlington." Luigene sudah kepalang kesal, meski begitu ia tetap tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.
Terbukti ketika ia langsung menghubungi Edward. Luigene tak mau Edward kembali mengusik hidup Shaleeya dan Arlington, jika Edward melakukannya maka bukan hanya Arlington yang dirugikan tetapi juga Abbey—dan Luigene tidak mau itu terjadi.
"Bisa kita bertemu? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."
"Pantai Sandsend pukul tiga."
"Terlalu jauh."
"Terserah, aku hanya ingin bertemu di Pantai Sandsend." Edward memutuskan panggilannya secara sepihak membuat Luigene tak punya pilihan selain mengemudikan mobilnya dengan gila-gilaan untuk menemui Edward.
Sesampainya di sana, hanya suara ombak yang menyambut Luigene. Pantai itu sangat luas dan sepi, beruntung ia bisa menemukan Edward yang duduk di dekat bibir pantai dengan mudah.
Luigene segera menghampiri Edward dengan derup langkah yang pelan. Meski begitu, Edward tetap mengetahui kedatangan Luigene terbukti dari perkataan pria itu. "Jika kau ingin menghajarku sebaiknya lakukan sekarang karena aku sedang tidak berniat untuk membalas."
Senyum kecil tercetak di bibir Luigene—tepatnya seringai penuh basa-basi. "Sejak kecil kau selalu membenciku karena Shaleeya menyukaiku dan Arlington membencimu karena kau menyukai Shaleeya."
"Aku yakin kau tidak jauh-jauh kemari hanya untuk bernostalgia," jawab Edward dengan santai ketika Luigene duduk tepat di sebelahnya, menghadap ke arah ombak sama seperti Edward.
"Aku tau kau menemui Shaleeya."
"Apa peduliku? Aku menemui tunanganku yang disembunyikan olehmu dan Arlington."
"Aku tidak menyembunyikan Shaleeya, aku juga terkejut ketika Arlington menempatkan Shaleeya di sana. Erdem baru memberitahuku tadi pagi karena Shaleeya menangis dengan histeris."
"Apa dia masih menangis?" Luigene menggeleng sebagai jawaban. Edward memang mencemaskan Shaleeya—tidak bermaksud untuk menakuti perempuan itu. Ia tidak tau jika Shaleeya sangat takut kepadanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/216290149-288-k41257.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons
Romance[COMPLETED] Tak pernah terlibat skandal bersama perempuan merupakan reputasi besar yang Arlington pegang hingga sekarang. Kehidupannya yang tampak sempurna sukses membuat Abbey rela menyerahkan diri secara sukarela kepadanya. Arlington pun berhasil...