Baru melihat punggung Edward yang sedang berdiri membelakanginya saja sudah membuat Shaleeya takut. Tubuhnya bergetar kecil, ketika Luigene berusaha untuk menenangkannya.
Pantai Sandsend yang tak berpenghuni membuat suasana semakin mencekam menurutnya. Beruntung sekarang ada Luigene yang sedang menggenggam tangannya.
Shaleeya menghentikan langkahnya ketika dirasa jarak satu meter sudah cukup untuk berbicara dengan Edward.
"Edward, kau boleh berbalik," kata Luigene memberitahu. Sontak Shaleeya langsung memalingkan wajahnya tetapi usapan Luigene pada punggung tangannya seolah mengatakan bahwa semua baik-baik saja.
"It's okay, I'm here," bisik Luigene.
Ketika Shaleeya memberanikan diri untuk melihat Edward, Shaleeya sedikit heran karena pria itu memakai penutup mata.
"Shaleeya? Aku tidak akan memanggilmu Anaraya lagi." Tangan Edward terulur masih berdiri pada posisi yang sama. Edward tidak ingin membuatnya takut karena dengan begini setidaknya Shaleeya tau jika Edward tidak bisa meraihnya.
Dan juga, Edward tau jika Luigene sedang bersama perempuan itu. Hanya akan ada rasa sakit jika Edward melihatnya. Meski sekarang dadanya terasa sesak, dorongan sangat kuat ingin membuka penutup matanya dan berhambur memeluk Shaleeya. Perempuan yang ia cintai ada di hadapannya tetapi Edward tidak bisa melakukan apa pun.
"Aku ingin meminta maaf kepadamu—"
"Tidak," potong Shaleeya dengan cepat, suaranya terdengar lirih membuat senyum kecut menghiasi wajah Edward. "Kamu benar, aku tidak pantas untuk dimaafkan."
Shaleeya tau, akan sangat egois jika ia tidak memaafkan Edward. Tetapi pria itu melakukan kesalahan yang sama seperti apa yang dilakukan oleh ibunya dulu.
Edward tau persis mimpi buruknya tetapi pria itu justru kembali membuka luka lamanya dengan memperlakukan Shaleeya seperti ibunya memperlakukannya.
"Aku sudah mempersiapkan banyak hal untuk aku bicarakan, aku sudah berlatih untuk berbicara tetapi ketika aku tau kamu ada di hadapan aku, aku melupakan semua yang seharusnya aku katakan," Edward menjeda mengatakan semua yang ada di pikirannya saat ini. Semua kata yang ia rangkai sebelumnya ia lupakan begitu saja. "Aku menginginkan kamu kembali tetapi aku tidak bisa melakukan itu jika kamu tidak menginginkan aku."
"Maaf untuk delapan bulan yang lalu, aku menyakiti kamu. Maaf karena aku sudah menjadi tunangan yang buruk." Edward sedikit menunduk, meski ia tidak bisa melihat Shaleeya sekarang tetapi tergambar jelas bagaimana raut wajah kekecewaan Shaleeya membuat hati Edward mencelos. "Maaf aku bukan Edward yang sama seperti saat pertama kali kita bertemu."
"Aku hanya tidak ingin mengganggu kamu dengan rasa cemburu yang aku miliki, tapi malam itu aku tidak bisa menahannya," jelas Edward panjang lebar. Untuk pertama kalinya setelah kejadian itu, Shaleeya kembali berbicara dengan Edward dan mendengarkan penjelasannya.
"Maaf untuk semua janji yang aku ingkar, untuk tidak melukaimu dan selalu melindungimu."
Malam yang dingin hari itu sangat menyakitkan. Ketika Edward datang dan langsung memukulnya, menyetubuhinya dengan kasar dan berteriak dengan kuat.
Shaleeya menangis dan menjerit—meminta Edward untuk berhenti, melakukan perlawanan tetapi pria itu justru kembali memukulnya hingga Shaleeya berjuang untuk sekedar menarik nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons
Romance[COMPLETED] Tak pernah terlibat skandal bersama perempuan merupakan reputasi besar yang Arlington pegang hingga sekarang. Kehidupannya yang tampak sempurna sukses membuat Abbey rela menyerahkan diri secara sukarela kepadanya. Arlington pun berhasil...