No More Home

1. Bencana

Seorang gadis dengan pakaian compang-camping dan tubuh kotor penuh luka berlari sekuat tenaga menyusuri jalan kota yang telah mati itu. Kedua tangannya dia gunakan untuk menutup telinganya guna menghalau semua teriakan orang-orang yang menggema di belakangnya. Seakan-akan mereka berbondong-bondong meminta pertolongan pada gadis itu. Di tengah larinya, sebuah kerikil kecil justru dengan jahatnya menyandung kakinya hingga dirinya terjatuh dan terluka. Gadis itu ketakutan semakin jadi kala orang-orang yang mengejarnya tadi mulai mendekatinya perlahan-lahan. Berteriak dengan ribut sampai membuat kota itu ramai seolah digelar konser di dalamnya. Sayangnya bukan itu yang terjadi.

Sebuah pandemi menyerang dunia. Dimana awalnya Seoul menjadi kota ramai penuh kemeriahan berubah menjadi kota suram dengan warganya yang terrinfeksi sebuah virus aneh. Tidak diketahui awal mula virus ini muncul. Virus ini baru diketahui setelah salah seorang warga di temukan mati karena bekas gigitan yang sangat mengerikan di punggungnya. Tidak disangka-sangka warga itu tiba-tiba bangkit dan menyerang siapapun yang berada di dekatnya layaknya zombie. Tidak seperti di film-film zombie yang selama ini di tayangkan di bioskop. Orang-orang yang terkena Virus ini tidak tampak seperti mayat hidup dengan wajah pucat atau kulit bopeng bernanah. Mereka terlihat seperti manusia biasa namun dengan kesadaran 0%. Mata mereka melotot tetapi mereka seolah bergerak karena di kontrol oleh sesuatu. Walau berapa kali pun diserang mereka masih bisa bergerak seolah tak memiliki rasa sakit. Satu-satunya cara adalah menembak kepala mereka sampai otak mereka pecah. Mereka baru berhenti bergerak.

Virus ini menyebar lewat gigitan persis seperti film zombie yang selama ini di tayangkan di bioskop. Setelah terkena gigitan dalam waktu beberapa menit tergantung pada imunitas tubuh, orang yang terinfeksi akan langsung berubah sedikit demi sedikit menjadi makhluk mengerikan itu.

"Jangan mendekat!!" Teriak gadis itu ketakutan sambil melempar kaleng atau batu yang ada di dekatnya.

Sayangnya seorang yang terinfeksi berlari ke arahnya dan mencoba untuk menggigitnya. Gadis itu langsung menahan leher orang tersebut. Orang itu terus berusaha menggigit gadis itu seperti orang kesetanan. Sontak si gadis menyikutnya dan memukul wajahnya sampai orang terinfeksi itu terguling ke samping.

Sang Gadis mencoba berdiri dan berlari lagi namun sangat disayangkan orang terinfeksi tadi menggapai kakinya hingga dia jatuh tengkurap. Betapa kurang beruntung nya dia karena orang terinfeksi itu langsung merangkak ke atas tubuhnya dan menggigit pundaknya.

"ARGHHHH!! MENYINGKIR DARI TUBUHKU!!"

Si Gadis langsung menghantam orang terinfeksi itu dengan bongkahan batu sampai menimbulkan luka yang mengerikan. Dia langsung bangkit dan berlari sekuat tenaga ke arah hutan.

Dia terus berlari dan berlari sambil memegang pundaknya yang tergigit. Jantungnya langsung berdebar ketakutan. Apakah dia akan berubah menjadi seperti mereka? Apakah dia akan terinfeksi? Ya Tuhan apa yang dia harus lakukan? Dia tidak mau menjadi seperti mereka.

Merasa dia sudah berlari cukup jauh, gadis itu berhenti dan bersandar disebuah pohon sambil mengatur nafasnya. Wajahnya penuh dengan peluh dan darah. Menunjukan bagaimana sulitnya dia untuk bertahan hidup keluar dari kota itu.

Dia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa semuanya menjadi seperti ini? Tiba-tiba dirinya menangis kala mengingat apa yang telah terjadi dengan kedua orang tuanya.

Flashback 30 menit yang lalu.

"Ibu apa yang terjadi denganmu?! Ibu sadarlah!!" Teriak si gadis sambil menahan tubuh ibunya yang mencoba untuk menggigit dirinya.

"Ayah!! Tolong aku!!" Teriaknya meminta pertolongan kepada sang ayah.

Sang ayah yang mendengar teriakan putrinya langsung menghampirinya. Dia terkejut bukan main saat melihat istrinya yang mencoba untuk menyerang putrinya seperti orang gila. Dia langsung menahan tubuh istrinya agar putrinya selamat.