Fatim : "Sal, kita keluar dulu ya. Kalau ada apa-apa nanti bilang aja sama kita."
Saleha : "Iya, Kak."Gen Halilintar pun keluar. Kini hanya tinggal Saleha dan Muntaz saja yang berada di ruangan tersebut.
Saleha : "Taz, plis bangun!" (Memeluk Muntaz)Tanpa disadari, air mata Saleha jatuh di pipi Muntaz. Muntaz pun perlahan membuka matanya.
Muntaz : "Sa-Saleha..."
Saleha : "Muntaz?! Akhirnya kamu sadar juga." (Memeluk Muntaz)
Muntaz : "Kak Fatim sama Bang Fateh mana?"
Saleha : "Mereka ada di luar, Taz."
Muntaz : "Oh."
Saleha : "Taz, maafin aku ya. Gara-gara aku kamu jadi kayak gini." (Memegang tangan Muntaz)
Muntaz : "Ini bukan salah kamu, Sal. Ini salah aku sendiri."
Saleha : "Gak, ini salah aku, Taz. Taz, perut kamu masih sakit?"
Muntaz : "Masih, sedikit sih. Sal?"
Saleha : "Ada apa, Taz?"
Muntaz : "Masih mau jadi pacar aku kan?"
Saleha : "Ya, aku masih mau jadi pacar kamu. Aku gak bakalan ninggalin kamu. Dan aku bakalan nerima kamu apa adanya." (Tersenyum)
Muntaz : "Makasih ya, Sal." (Tersenyum)
Saleha : "Iya, Taz."Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengagetkan mereka.
? : "Udah, beres pacarannya?"
MunSal : "Eh, Bang Fateh."
Muntaz : "Abang, Muntaz gak pacaran."
Fateh : "Masa? Abang gak percaya nih." (Tertawa kecil)
Muntaz : "Ih! Abang bikin kesel aja!" (Ngambek)
Fateh : "Maaf, maaf, nih Abang bawain makanan buat kalian. Jangan lupa dimakan ya! Lanjutin pacarannya. Abang keluar dulu ya! Bye!" (Pergi)
Muntaz : "Bang Fateh ngeselin!" (Kesal)
Saleha : "Udah, Taz. Masih sakit udah teriak-teriak aja."
Muntaz : "Habisnya Bang Fateh ngeselin." (Cemberut)
Saleha : "Ulululu, jan cemberut dong. Nanti gantengnya ilang. Senyum dong."Muntaz pun tersenyum.
Saleha : "Nah, kalo senyum kan ganteng. Nih, kamu makan dulu buburnya." (Ingin menyuapi Muntaz)
Muntaz : "Gak usah, Sal. Aku bisa makan sendiri."
Saleha : "Tangan kamu kan lagi di infus. Aku suapin ya."
Muntaz : "Gapapa, Sal. Aku makan sendiri aja."
Saleha : "Plis, Taz." (Pupy eyes)
Muntaz : "Ih, kamu imut banget sih." (Mencubit pipi Saleha)
Saleha : "Sakit tau, Taz!" (Memengangi pipinya)
Muntaz : "Maaf, Sol." (Tertawa kecil)
Saleha : "Kamu bilang apa tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...