Part 43

377 20 0
                                    

Thariq : "Muntaz?! Dia kenapa lagi, Tim?" (Khawatir)
Fatim : "Atim juga gak tau, Bang. Pokoknya Muntaz pingsan. Terus dia ditemuin sama Fateh di kamar mandi gak pake baju sama sekali dan badannya banyak banget bekas cambukan."
Saaih : "Abang mau ke kamar kamu. Abang mau liat keadaan Muntaz."
Thariq : "Abang juga."
Fatim : "Yaudah, ayo!"

Di kamar FatFatMun...
SaaThor : "Muntaz?!" (Terkejut)
Thariq : "Tim, biar Abang aja yang obatin Muntaz. Kamu bikinin Muntaz teh hangat aja."
Fatim : "Ok, Bang."

Fatim pun pergi ke bawah untuk membuat teh hangat. Sementara itu, Thariq mengobati luka Muntaz.

Di dapur...
Sajidah : "Tumben bikin teh, Tim."
Fatim : "Ini bukan teh buat Atim, Kak."
Sajidah : "Terus buat siapa?"
Fatim : "Buat Muntaz, Kak. Dia pingsan."
Sajidah : "Pingsan?! Kok bisa?!"
Fatim : "Atim juga gak tau, Kak."
Sajidah : "Yaudah, Kakak mau ikut ke kamar kamu ya."
Fatim : "Ok, Kak."

5 menit kemudian...
Fatim pun datang membawa segelas teh hangat. Ia datang bersama Sajidah.
Fatim : "Muntaz masih belum sadar, Bang?"
Saaih : "Belum, Tim."

Perlahan-lahan, tangan Muntaz pun mulai bergerak dan matanya pun mulai terbuka.
Muntaz : "Bang...Kak..." (Lemas)
All : "Muntaz?!"
Fateh : "Alhamdulillah, kamu udah sadar, Taz."
Sajidah : "Siapa yang udah bikin kamu kayak gini?"
Muntaz : "Bang Atta, Kak Sohwa, sama Kak Iyyah, Bang."
Saaih : "Keterlaluan mereka! Gak ada kapok-kapoknya! Mereka gak bisa didiemin! Harus dikasih pelajaran!" (Ingin pergi)
Thariq : "Tenang dulu, Ih. Ini bukan waktu buat balas dendam."
Saaih : "Hmm...Iya, Bang."
Fatim : "Taz, nih minum dulu tehnya."
Fateh : "Abang bantuin kamu duduk."

Fateh membantu mendudukkan Muntaz. Saat Muntaz ingin duduk badannya benar-benar terasa sakit dan perih akibat cambukan tadi.
Muntaz : "Aww..." (Meringis kesakitan)
Fateh : "Kamu kenapa, Taz?!" (Khawatir)
Muntaz : "Muntaz gak bisa duduk, Bang. Badan Muntaz bener-bener sakit sama perih."
Fateh : "Yaudah, tiduran dulu aja."
Muntaz : "Iya, Bang."

Tiba-tiba saja kepala Muntaz terasa sangat pusing. Dan ia pun benar-benar mual. Muntaz memegangi kepalanya.
Fateh : "Muntaz?! Kamu kenapa?!" (Khawatir)
Muntaz : "Kepala Muntaz pusing banget." (Memegangi kepalanya)

Thank You MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang