Saaih : "Eh, kok jadi tiba-tiba laper ya?"
Thariq : "Dasar botak!"
Saaih : "Ikut ngemil, Bang!"
Thariq : "Yaudah, yok!"Thariq dan Saaih pun pergi.
Fateh : "Kenapa pada pergi coba?"
Fatim : "Tau, tuh."
Saleha : "Oh, ya, Kak, Bang, Saleha mau nanya. Kok badan Muntaz kayak banyak bekas cambukan gitu ya?"
Fatim : "Mmm...itu..."
Fateh : "Itu...tadi..."
Saleha : "Apa?"
Fateh : "Tadi, Muntaz di cambukin sama Bang Atta."
Saleha : "Hah?! Bang Atta keterlaluan! Dia tega banget sih?! Eh, btw Muntaz kok gak pake baju?"
Fateh : "Tadinya sih mau di pakein baju. Cuma katanya lukanya masih sakit."
Saleha : "Oh."Tiba-tiba saja Abi memanggil Fatim dan Fateh.
Abi : "Fatim! Fateh! Ke kamar Abi dulu!"
FatFat : "Iya, Bi!"
Fateh : "Sal, tolong jagain Muntaz ya. Kita mau ke bawah dulu."
Saleha : "Iya, Bang."Fatim dan Fateh pun pergi ke kamar Abi. Sementara itu Saleha menunggu Muntaz.
Saleha : "Mun, bangun, Mun." (Memegang tangan Muntaz)Perlahan mata Muntaz pun terbuka.
Muntaz : "S-Saleha..."
Saleha : "Mun Mun?! Akhirnya kamu sadar juga."
Muntaz : "Mana yang lain?"
Saleha : "Mereka ada di bawah, Mun."
Muntaz : "Oh."
Saleha : "Eh, Mun, aku ke kamar mandi dulu ya."
Muntaz : "Iya."Keadaan FatFat...
Fatim : "Ada apa, Bi?"
Abi : "Abi ingin menanyakan sesuatu kepada kalian. Apakah Muntaz sakit?"Fatim dan Fateh pun langsung terdiam. Mereka tidak tahu harus menjawab apa.
Fateh : "Mmm...i-iya, Bi."
Abi : "Sakit apa?"
Fatim : "Sebenarnya, Muntaz punya penyakit leukimia."
Abi : "Apa?! Kenapa kalian tidak bilang dengan Abi atau Umi?"
Fateh : "Kita gak mau kalian sedih. Jadi, kita terpaksa sembunyiin ini semua."
Abi : "Oh, begitu. Lain kali kalau ada apa-apa sama kalian bilang saja. Jangan di rahasiakan."
FatFat : "Iya, Bi."
Fatim : "Kalau gitu, kita ke kamar dulu ya."
Abi : "Iya."Keadaan Muntaz...
Saat Muntaz sedang berbaring di tempat tidurnya. Tiba-tiba saja ada seseorang yang menyelinap masuk ke kamarnya. Orang tersebut menggunakan pakaian serba hitam. Muntaz pun ketakutan dengan orang tersebut.
Muntaz : "S-siapa kamu?!" (Ketakutan)Tiba-tiba orang tersebut pun langsung membekap Muntaz. Dan membawa Muntaz ke mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fiksi Penggemar[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...