Muntaz : "Makasih, Kak."
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di rumah sakit. Langsung saja Fateh dibawa ke ruang UGD.
Di ruang tunggu...
Muntaz terus saja menyalahkan dirinya. Karena ia Abang kesayangannya terkena tembakan.
Muntaz : "Semua gara-gara Muntaz! Kenapa harus Bang Fateh yang kena tembakan itu?! Kenapa gak Muntaz aja?! Maafin Muntaz, Bang!" (Menangis sejadi-jadinya)Saleha pun datang untuk menenangkan Muntaz.
Saleha : "Mun, kamu tenang dulu ya. Bang Fateh pasti gapapa kok. Kamu jangan sedih. Jangan nyalahin diri kamu sendiri. Ini takdir Allah."
Muntaz : "Iya, Sol. Tapi, aku takut Bang Fateh kenapa-napa."
Saleha : "Udah, kamu berdoa aja. Semoga Bang Fateh gak kenapa-napa. Kamu jangan sedih lagi ya." (Menghapus air mata Muntaz)
Muntaz : "Iya, Sol. Makasih, udah nenangin aku." (Memeluk Saleha)
Saleha : "Iya, Mun." (Membalas pelukan Saleha)Dokter pun keluar dari ruang UGD.
Dokter : "Dengan keluarga pasien?"
Abi : "Saya orang tuanya, Dok. Bagaimana keadaan anak saya?"
Dokter : "Anak anda harus segera di operasi. Jika tidak, anak anda akan kehilangan nyawanya."
Abi : "Baik, lakukan saja yang terbaik untuk anak saya. Asalkan anak saya selamat."
Dokter : "Baik lah, kalau begitu anak anda akan kami bawa ke ruang operasi sekarang."Dokter dan para perawat pun membawa Fateh ke ruang operasi.
1 jam kemudian, Fateh pun selesai dioperasi. Dan operasinya berjalan lancar. Fateh pun dibawa ke ruang rawat inap.
Umi Zalfa : "Fatim, Muntaz, Saleha, kalian tungguin Fateh ya. Kita mau cari makan dulu."
TimMunSal : "Iya, Mi/Tan."Di ruangan Fateh...
Muntaz : "Bang, bangun! Jangan tidur terus!" (Memegang tangan Fateh)Tiba-tiba saja, tangan Fateh pun bergerak. Perlahan Fateh membuka matanya.
Fatim : "Fateh?!"
Fateh : "Kak, Taz, ini dimana?"
Muntaz : "Abang ada di rumah sakit."
Fateh : "Oh, yang lain mana?"
Fatim : "Yang lain lagi cari makanan, Teh."Ceklek...
Tiba-tiba saja pintu ruangan Fateh terbuka. Ada 2 orang wanita yang masuk ke ruangan Fateh. Mereka adalah Sohwa dan Abqariyyah.
Fatim : "Kak Sohwa? Kak Iyyah? Kalian mau ngapain?"
Abqariyyah : "Kita mau ngajak Muntaz." (Dingin)
Fateh : "Kakak mau nyakitin Muntaz lagi kan?!"
![](https://img.wattpad.com/cover/221964881-288-k878837.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...