Saleha terkejut melihat apa yg ia pegang.
Saleha : "MunMun!! Kamu apa-apaan sih?!" (Menjerit + menutup matanya)
Muntaz : "Ngapain ditutup sih, by? Udh, buka aja! Masa gk mau liat." (Menyingkirkan tangan Saleha)
Saleha : "Ish! Gada malu-malu nya kamu!" (-_-)
Muntaz : "Ngapain malu sama istri sendiri? Hmm? Coba liat ke bawah." (🌚)
Saleha : "Hmm.." (Memutar bola matanya malas)Saleha pun memperhatikan junior Muntaz yg sudah tegang.
Saleha : "Besar sama panjang, eh!" (Menutup mulutnya)
Muntaz : "Suka ya, by?"
Saleha : "A-apaansi?! Nggak juga!" (Pipi Saleha memerah)
Muntaz : "Masa? Pasti pengen kan?" (🌚)
Saleha : "E-enggak."
Muntaz : "Udh, gk ush malu-malu. Kita mulai sekarang, yuk!" (Menindih Saleha)
Saleha : "Ta-tapi.." (Terpotong)
Muntaz : "Gada penolakan, sayang." (🌚)Tanpa aba-aba Muntaz langsung melumat bibir Saleha.
Saleha : "Mmphh...mmphh..."Muntaz kesal, karena Saleha tidak mau membuka mulutnya. Muntaz pun menggigit bibir bawah Saleha.
Saleha : "Ahh..."1 desahan lolos dari mulut Saleha. Setelah puas, Muntaz menuju jenjang leher Saleha dan membuat beberapa kissmark (tanda kepemilikan).
Saleha : "Ahh...gelihh...sshh..."Setelah itu tangan Muntaz turun ke 2 gundukan milik Saleha.
Muntaz : "Wah...sekarang udh besar aja nih."
Saleha : "Ish! MunMun!" (Pipi Saleha memerah)Muntaz pun membuka seluruh pakaian yg Saleha dan ia pakai. Keduanya sudah tidak memakai sehelai benang pun. Saleha pun langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
Muntaz : "Pemandangan yg indah." (🌚)
Saleha : "Ish! MunMun! Apa-apaan sih?! Malu tau!" (Pipi Saleha memerah)
Muntaz : "Buka, sayang. Aku pengen liat." (Membelai rambut Saleha)
Saleha : "Gk mau!"
Muntaz : "Ayolah, plis!" (Memohon)Jegeer...
Tiba-tiba terdengar suara petir dan lampu tiba-tiba mati. Sontak Saleha pun terkejut dan langsung memeluk Muntaz. Seluruh badannya menempel dengan Muntaz. Selimut yg ia pakai pun terlepas.
Saleha : "Sayang, aku takut!" (Memeluk Muntaz)
Muntaz : "Tenang ya, ada aku disini." (Membalas pelukan Saleha)Saleha merasakan ada sesuatu yg mengganjal diarea sensitifnya. Ia pun langsung memegangnya.
Saleha : "Eh, ini apa?"
Muntaz : "Sshh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fiksi Penggemar[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...