Sohwa : "Bukan urusan Lo! Muntaz! Ayo, ikut kita!"
Muntaz : "Gak mau, Kak! Muntaz mau di sini!"
Abqariyyah : "Udah, ikut aja!"
Muntaz : "Gak mau!"Sohwa pun langsung menggendong Muntaz.
Fateh : "Kak! Muntaz mau dibawa kemana?!"
Sohwa : "Diem Lo!"Sohwa dan Abqariyyah pun membawa Muntaz keluar dari ruangan. Fatim ingin mengejarnya. Akan tetapi, di tahan oleh Saleha.
Saleha : "Kak, Kakak di sini aja. Biar Saleha yang kejar Muntaz."
Fatim : "Hati-hati ya, Sal!"
Saleha : "Iya, Kak!"[ Pov SohIyyMun ]
Mereka pun sampai ditempat yang sangat berantakan dan kotor. Sohwa pun menurunkan Muntaz dari gendongannya. Sohwa dan Abqariyyah pun mengeluarkan pisau yang mereka bawa.
Muntaz : "K-Kakak mau ngapain?" (Ketakutan)
Sohwa : "Lo harus mati!"Muntaz terus mundur ke belakang dan akhirnya ia pun terpojok.
Muntaz : "Kak, jangan sakiti Muntaz." (Ketakutan)
Sohwa : "Iyyah! Ikat dia!"
Abqariyyah : "Siap, Kak!"Muntaz pun dibawa ke sebuah papan dan diikat dipapan tersebut.
Sohwa : "Bersiaplah! Kau akan mati!" Sohwa mulai menyayat kedua tangan Muntaz.
Muntaz : "K-kak, s-sakit." (Meringis kesakitan)Iyyah pun mulai menyayat kedua kaki Muntaz.
Muntaz : "S-sakit..." (Lemas)Darah yang keluar dari tubuh Muntaz semakin banyak. Tubuh Muntaz pun mulai melemas. Kini, pisau yang dipegang oleh Sohwa sudah berada dekat di leher Muntaz. Saat ingin menyayatkan pisau tersebut ke leher ada seseorang yang masuk ke ruangan tersebut. Dan mengambil pisau yang ada ditangan Sohwa.
Someone : "Jangan sakiti Muntaz!"
Muntaz : "S-Sola?" (Lemas)
Saleha : "Muntaz...apa maksud kalian?! Kenapa kalian sakitin Muntaz?! Kalian tega! Kalian gak punya perasaan sama sekali! Coba kalian ada di posisi Muntaz! Kalian pasti kesakitan! Pikiran kalian lama-lama kayak psycopath! Aku gak nyangka, Kakak yang dulunya baik banget sekarang kalian mau ngebunuh adik sendiri?! Kakak macam apa kalian?!"Mata Saleha sudah mulai berkaca-kaca. Tak lama kemudian, ia pun menangis.
Sohwa : "Gw gak peduli! Dia bukan adik gw! Dia cuma anak pungut! Seharusnya dia pergi dari rumah gw! Kalau perlu, pergi dari dunia ini!"
Saleha : "Kalian tega! Apa salah Muntaz?! Apa dia sering ganggu Kakak?! Enggak kan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...