Saleha : "Taz, mulai sekarang kita putus! Gw pergi dulu! Bye!" (Pergi)
Muntaz : "Sol! Tunggu!"Muntaz pun mengejar Saleha. Saat Saleha hendak menyebrang jalan, ada mobil yang melaju dengan cepat. Sampai-sampai mobil tersebut menabrak Saleha.
Muntaz : "Sola! Awas!" (Berlari untuk menyelamatkan Saleha)
Saleha : "Aaaaaa!!!"Bruk...
Muntaz terlambat untuk menyelamatkan Saleha. Karena Saleha sudah tertabrak oleh mobil. Mobil yang menabrak Saleha pun pergi begitu saja. Muntaz benar-benar menyesal karena tidak bisa menyelamatkan Saleha.
Muntaz : "Sol! Bangun, Sol!" (Menepuk-nepuk pipi Saleha)Muntaz pun berteriak untuk meminta tolong kepada warga.
Muntaz : "Tolong! Tolong!"Warga pun langsung berdatangan ke arah Muntaz.
Warga1 : "Ada apa, de?"
Muntaz : "Pak, tolongin temen saya. Dia tadi ketabrak mobil."
Warga2 : "Kalau begitu, ayo, bawa dia ke rumah sakit!"Muntaz dan para warga pun membawa Saleha ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Saleha langsung dibawa ke UGD. Dan Muntaz hanya bisa menunggu di depan ruang UGD.
Warga3 : "De, gapapa kan? Kalau kami tinggal?"
Muntaz : "Gapapa, Pak. Makasih, udah bantu nganterin temen saya ke sini."
Warga3 : "Iya, de. Sama-sama. Kalau begitu kami permisi dulu ya."
Muntaz : "Iya, Pak."Para warga pun pergi dari rumah sakit tersebut. Muntaz benar-benar marah dengan dirinya sendiri.
Muntaz : "Kenapa Muntaz tadi gak selamatin Saleha?! Kenapa gak Muntaz aja yang ketabrak?! Kenapa Muntaz terlambat nyelamatin Saleha?! Muntaz benci sama diri Muntaz sendiri!" (Menangis)Beberapa menit kemudian, Dokter pun keluar dari ruang UGD.
Muntaz : "Bagaimana keadaan teman saya, Dok?"
Dokter : "Keadaan pasien saat ini keadaannya sedang kritis. Dan kepalanya agak sedikit terbentur. Sehingga kadang-kadang kepalanya akan terasa pusing."
Muntaz : "Apakah itu bisa sembuh, Dok?"
Dokter : "Bisa, jika pasien meminum obat secara teratur."
Muntaz : "Baik, Dok. Apakah pasien sudah bisa dijenguk?"
Dokter : "Sudah, kalau begitu saya permisi dulu."
Muntaz : "Baik, Dok."Muntaz pun masuk ke ruang UGD.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...