All (Kec. MunSal) : "Wa'alaikum salam!"
Fateh : "Eh, adek kesayangan Abang udah dateng."
Saleha : "Adek iparnya bukan kesayangan nih?" (Cemberut)
Fateh : "Kesayangan juga dong!" (Mencubit pipi Saleha)
Saleha : "Aww...sakit, Bang!" (Memenggangi pipinya)
Fateh : "Maaf." (😜)
Saleha : "Gak dimaafin!" (Ngambek)
Muntaz : "Ish! Bang Ateh bikin istri org ngambek aja! Cepet-cepet cari istri gih! Masih jomblo ae!"
Fateh : "Sembarangan masih jomblo! Sorry udah punya ya!"
Muntaz : "Mana coba?"
Fateh : "Bentar Abang panggilin."
Fateh pun pergi memanggil calon istrinya.
Fateh : "Nayla sayang. Ikut aku, yuk!"
Nayla : "Kemana, beb?"
Fateh : "Ketemu adik aku."
Nayla : "Oh, yuk!"
Fateh pun mengajak Nayla untuk menghampiri Muntaz.
Fateh : "Kenalin nih, calon istri Abang! Namanya Nayla."
Nayla : "Ini adik kamu, beb?"
Fateh : "Iya, sayang. Namanya Muntaz."
Muntaz : "Hai, kk!"
Nayla : "Hai, Taz! Salam kenal." (🤝)
Muntaz : "Juga, kk." (🤝)
Nayla : "Klo ini siapa, beb?" (Menunjuk Saleha)
Fateh : "Nah, klo itu adik ipar aku. Namanya Saleha."
Saleha : "Salam kenal, kk." (🤝)
Nayla : "Juga. Adik kamu udh nikah?"
Fateh : "Iya, sayang. Hampir semua saudara aku udh nikah tinggal aku, Bang Atta sama Kak Sohwa yg belum. Siap nikah kapan nih?"
Nayla : "Kapan-kapan aja lah, beb." (😂)
Fateh : "Besok, yuk!"
Nayla : "Gak! Gak! Belum siap!"
Fateh : "Belum siap apa? Malem pertama? Hmm?"
Nayla : "Mmm...iya, beb." (Pipinya memerah)
Fateh : "Belum siap atau mau nih? Kok pipinya merah?" (🌚)
Nayla : "Belum siap lah, beb!" (Kesal)
Fateh : "Cie...ngambek!" (Mencubit pipi Nayla)
Nayla : "Ish! Sakit Ateh!" (Memegangi pipinya)
Fateh : "Maaf, sayang." (😂)
Nayla : "Ish! Ateh ngeselin!"
Fateh : "Wlee..." (😜)
Muntaz dan Saleha hanya memperhatikan Fateh dan Nayla yg dari tadi bertengkar.
Fateh : "Eh, adik abang terlupakan." (😂)
Muntaz : "Heem." (😑)
Fateh : "Gimana malem pertamanya? Udh bikin anak blm?" (🌚)
Muntaz : "Blm, bang. Saleha nya gk mau nih!" (Melirik Saleha)
Saleha : "Bukan gk mau Muntaz, sayang. Tapi belum siap." (☺️👍🏻)
Muntaz : "Iya deh, iya."
Fateh : "Cepet-cepet bikin dong. Kalo bisa malem ini. Abi sama Umi pasti nunggu cucu dari kalian." (🌚)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...
