Tak lama kemudian, Fateh pun datang bersama Saaih dan Fatim.
SaaTimFat : "Assalamu'alaikum!"
MunSal : "Wa'alaikum salam!"
Fateh : "Sal, kita minta maaf ya. Soal kejadian yang waktu itu."
Saleha : "Iya, udah Saleha maafin kok, Bang." (Tersenyum)Wajah Muntaz terlihat begitu kesal. Karena ia tidak suka Abang dan Kakaknya datang kesini.
Fatim : "Taz?"
Muntaz : "Hmm..."
Fatim : "Masih marah sama kita?"
Muntaz : "Menurut Kakak?"
Fatim : "Maafin kita ya, Taz."
Muntaz : "Hmm..."
Saleha : "Mun, aku punya satu permintaan buat kamu."
Muntaz : "Apa?"
Saleha : "Maafin Kakak sama Abang kamu."
Muntaz : "Hmm...yaudah deh. Kak, Bang, Muntaz minta maaf ya. Muntaz salah, seharusnya Muntaz gak ngebenci kalian."
Fateh : "Kita udah maafin kamu kok, Taz." (Tersenyum)
Saaih : "Taz, kamu pulang aja ya. Biar Abang sama Kak Fatim yang jagain Saleha disini."
Muntaz : "Gak! Muntaz mau jagain Saleha sampai dia sembuh!"
Fatim : "Tapi, Taz, besok kan kamu harus kemoterapi."
Muntaz : "Muntaz gak peduli! Pokoknya Muntaz mau jagain Saleha disini!"
Fateh : "Udahlah, Kak. Turutin aja kemauan dia."
Fatim : "Hmm...yaudah deh."
Fateh : "Taz, kamu boleh jagain Saleha disini. Tapi, besok kamu harus kemoterapi ya."
Muntaz : "Gak mau!"
Saleha : "Mun, ini semua demi diri kamu sendiri. Jadi, kamu besok harus ikut kemoterapi ya."
Muntaz : "Hmm...yaudah deh."Keesokan harinya...
Pada pukul 10.00, Muntaz diantarkan ke tempat kemoterapi.
Saleha : "Mun, semangat ya! Aku yakin kamu bisa sembuh." (Tersenyum)
Muntaz : "Iya, Sol. Makasih." (Tersenyum)
Saleha : "Iya, Mun."Muntaz pun pergi ke tempat kemoterapi bersama Saaih dan Fateh. Sementara itu, Fatim menjaga Saleha di rumah sakit.
Sesampainya di tempat kemoterapi, Muntaz duduk di ruang tunggu. Muntaz terlihat takut melakukan kemoterapi.
Fateh : "Taz, udah siap?"Muntaz hanya menggelengkan kepalanya.
Fateh : "Kenapa?"
Muntaz : "Muntaz takut." (Menundukkan kepalanya)
Fateh : "Kenapa takut? Ini demi kesehatan kamu, Taz. Mau Abang temenin?"Muntaz hanya mengangguk pelan.
Fateh : "Ok, nanti Abang temenin ya."
Muntaz : "Iya, Bang."Tak lama kemudian, Muntaz pun dipanggil untuk masuk ke ruangan khusus kemoterapi. Ia pun ditemani oleh Fateh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfic[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...