Part 70

395 17 0
                                    

Masih tidak ada jawaban juga.
Fateh : "Kalo gitu kita dobrak aja pintunya."
Saleha : "Iya, Bang."

Mereka pun mendobrak pintu gudang tersebut. Terlihat seorang anak laki-laki yang sedang tertidur dengan pulas di pangkuan seorang wanita.
Someone : "Stt...jangan berisik. Kasihan dia." (Pelan)
Fateh : "Anda siapa? Mengapa anda berada di sini?" (Kebingungan)
Umi : "Ini Umi, nak. Ini arwah Umi mu."
Fateh : "Umi? Umi kandung Fateh?" (Tidak percaya)
Umi : "Iya, nak."
Fateh : "Umi!!!" (Berkaca-kaca)

Fateh pun berlari ke arah Uminya dan memeluknya. Ia benar-benar rindu dengan sang Ibu.
Fateh : "Umi, Ateh gak nyangka Ateh bisa ketemu sama Umi lagi. Ateh bener-bener gak nyangka, Mi." (Menangis)
Umi : "Umi juga, Teh. Umi kangen sekali dengan kamu dan yang lain. Umi ingin bertemu mereka." (Menangis)
Fateh : "Kalo gitu Umi ikut kita ke rumah." (Melepas pelukannya)
Umi : "Tidak bisa, Teh." (Sedih)
Fateh : "Kenapa?" (Kecewa)
Umi : "Umi hanya bisa dilihat oleh Muntaz, kamu, Fatim, dan anak perempuan itu." (Menunjuk Saleha)
Fateh : "Maksud Umi Saleha?"
Umi : "Iya, nak."
Fateh : "Kenapa bisa seperti itu?"
Umi : "Karena kalian sangat spesial bagi Umi."
Fateh : "Kenapa bisa?"
Umi : "Karena Fatim, kamu dan Muntaz adalah anak yang paling Umi sayangi daripada yang lain. Dan Saleha, suatu saat nanti ia akan menjadi menantu Umi lebih tepatnya menjadi istri Muntaz."

Saleha dan Fateh terkejut mendengar perkataan Umi.
FatSal : "Benarkah?!" (Terkejut)
Umi : "Iya."
Saleha : "Kenapa Tante bisa tau?" (Penasaran)
Umi : "Umi bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan, nak. Kamu beruntung bisa menikah dengan Muntaz nanti. Karena Muntaz lelaki yang baik, dermawan, rela berkorban, tidak mudah menyerah dan masih banyak sifat baik Muntaz. Dan kamu akan menikah dengan Muntaz 5 tahun lagi. Lebih tepatnya saat kalian berumur 17 tahun."
Saleha : "Berarti, aku sama Muntaz nikah muda ya, Tante?"
Umi : "Iya."
Fateh : "Cie...Saleha nikah sama Muntaz. Calon Adek ipar nih."
Saleha : "Apaan sih, Bang?! Iri?!"
Fateh : "Kagak ye!" (😜)
Umi : "Sudahlah, jangan ribut. Kasian Muntaz, nanti ia terganggu."
FatSal : "Iya, Mi/Tan."

Saleha memperhatikan Muntaz yang sedang tertidur.

Thank You MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang