Penghulu : "Saya nikahkan engkau, Muhammad Muntazar Halilintar bin Halilintar dengan ananda Siti Saleha Putri binti Putra, dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."
Muntaz : "Saya terima nikahnya Siti Saleha Putri binti Putra dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."
Penghulu : "Sah?"
Tamu Undangan : "Sahhh."
MunSal : "Alhamdulillah."Saleha pun mencium tangan Muntaz. Kini, mereka sudah menjadi pasangan yang sah.
Fateh : "Cie...yang dah nikah. Jangan lupa malam pertama, Taz." (🤣)
Muntaz : "Malam pertama? Ngapain?" (Kebingungan)
Fateh : "Ada deh, ntar Abang kasih tau."
Saleha : "Eh! Bang Fateh! Jangan dikasih tau!"
Fateh : "Biarin, Sal! Gak mau ngerasain itu-ituan sama Muntaz?"
Saleha : "Kapan-kapan aja, belum siap kalo sekarang."
Fateh : "Dih!"Muka Muntaz sedari tadi terlihat sedih.
Saleha : "Sayang, kamu kenapa?"
Muntaz : "Gapapa kok."
Saleha : "Bener?"
Muntaz ; "Iya, aku cuma keinget Bang Atta sama Kak Sohwa. Gimana ya, nasib mereka sekarang?"
Saleha : "Mereka pasti baik-baik aja kok."
Fateh : "Udah, Taz. Gak usah mikirin mereka."
Muntaz : "Iya, Bang."[ Skip malam > apart Muntaz ]
Malam ini Muntaz dan Saleha tidur di apartemen milik Muntaz yang dibelikan oleh Abi nya beberapa bulan yang lalu. Mereka sedang beristirahat di kamar.
Muntaz : "Sayang."
Saleha : "Kenapa, beb?" (Melirik Muntaz)
Muntaz : "Cup..."Satu kecupan dibibir Saleha. Saleha pun kaget.
Muntaz : "Malam pertama, yuk!"Saleha pun langsung membulatkan matanya.
Saleha : "Kamu tau malam pertama ngapain?"
Muntaz : "Tau."
Saleha : "Tau dari siapa?"
Muntaz : "Bang Fateh lah. Mau gak nih?"
Saleha : "Gak, nanti aja. Aku belum siap."
Muntaz : "Yaudah, aku juga kasian sama kamu."Tok...tok...tok...
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari pintu utama.
Saleha : "Kayak ada yang ketuk pintu."
Muntaz : "Yaudah, aku cek dulu ya."
Saleha : "Iya, sayang."Muntaz pun pergi membukakan pintu utama. Sedangkan Saleha memainkan handphonenya.
[ Skip pintu utama ]
Ceklek...
Pintu pun terbuka. Terlihat seorang lelaki dan wanita yang tengah berdiri di ambang pintu. Muntaz mengenali kedua orang tersebut. Kedua orang tersebut adalah Atta dan Sohwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...