Fatim : "Kakak bisa makan nanti. Yang penting sekarang kamu makan dulu."
Muntaz : "Hmm...yaudah, deh."Pukul 21.30 mereka pun tertidur.
Keesokan harinya...
Pada pukul 16.00 Muntaz pergi ke taman lagi.
Muntaz : "Kak, Bang, Muntaz mau ke taman dulu ya."
Fateh : "Jangan, Taz. Kondisi kamu kan belum fit."
Muntaz : "Tapi, Bang, Muntaz bosen di rumah."
Fatim : "Udah lah, Teh. Izinin aja, kasian dia."
Fateh : "Hmm...yaudah, kamu boleh ke taman. Tapi, jam setengah enam harus udah ada di rumah."
Muntaz : "Ok, Bang. Kak, Bang, Muntaz pergi dulu! Assalamu'alaikum!" (Pergi)
FatFat : "Wa'alaikum salam!"Sesampainya di taman, Muntaz duduk di kursi yang berada di taman tersebut. Ia duduk di kursi tersebut sambil menulis diary-nya yang berwarna biru, yang tadi ia bawa dari rumah.
Dear diary,Kejadian yang tak disangka-sangka terjadi padaku. Semalam aku baru saja didiagnosis terkena penyakit leukimia. Ternyata, aku sudah lama memiliki penyakit tersebut. Dan penyakit ku sekarang sudah mencapai stadium 2. Apakah aku bisa sembuh lagi? Apakah aku bisa sembuh dengan cara kemoterapi? Tapi, aku tidak yakin dengan semua itu. Lebih baik, aku pergi saja dari dunia ini. Aku ingin keluargaku bahagia. Karena semua ini salahku. Aku sudah membuat Umi meninggal. Dan aku sangat merasa bersalah. Jika aku tidak lahir ke dunia ini Umi tidak akan meninggal. Sepertinya, aku tidak berguna bagi semua orang.
Sekian,
MuntazTanpa disadari, Saleha dari tadi sedang melihat Muntaz menulis diary-nya. Ia pun merasa kasihan dengan Muntaz. Dan ia terkejut, saat Muntaz menuliskan bahwa ia terkena penyakit leukimia, yang sudah mencapai stadium 2.
Saleha : "Hai, Taz!"
Muntaz : "Eh, hai, Sal!" (Menutup buku diary-nya dengan cepat)
Saleha : "Kenapa ditutup?"
Muntaz : "Gapapa kok."
Saleha : "Buka aja bukunya. Aku udah tau semuanya kok."
Muntaz : "Ka-kamu, dari tadi baca tulisan aku?"
Saleha : "Iya. Taz, kamu punya penyakit leukimia?"
Muntaz : "I-iya, aku baru tau semalem."
Saleha : "Oh, keep strong ya, Taz. Aku yakin kamu sembuh."
Muntaz : "Iya, Sal. Makasih." (😊)
Saleha : "Sama-sama. Taz, ikut aku yuk!"
Muntaz : "Kemana?"
Saleha : "Kita ke danau. Danaunya gak jauh dari sini kok."
Muntaz : "Ayo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...