Fatim : "Taz, buka pintunya. Ini Kak Fatim sama Bang Fateh."
Muntaz : "Gak mau, Kak! Kakak sama Abang kesini pasti mau marahin Muntaz, kan? Hiks...hiks..." (Menangis)
Fateh : "Gak, Taz. Kita gak bakalan marahin kamu. Kita sayang sama kamu, Taz."
Fatim : "Ayo lah, Taz! Buka pintunya."
Muntaz : "Hmm..."Muntaz pun terpaksa membuka pintu kamarnya. Karena ia kasihan dengan Kakak dan Abangnya yang sedari tadi menunggunya membukakan pintu.
Ceklek...
Fatim : "Taz, kamu kenapa?"
Muntaz : "Muntaz merasa bersalah banget. Gara-gara Muntaz Umi meninggal, hiks...hiks..." (Menangis)
Fateh : "Muntaz, ini bukan salah kamu. Ini udah takdir Allah. Jadi, jangan nyalahin diri kamu sendiri."
Fatim : "Kamu gak usah dengerin kata-kata Kakak dan Abang kamu."
Muntaz : "Iya, Kak, Bang."
Fatim : "Yaudah, sekarang kita ke ruang keluarga lagi."
Muntaz : "Iya, Kak."Mereka pun pergi ke ruang keluarga.
Abqariyyah : "Eh, ada anak pembawa sial dateng tuh. Ups, maaf." (Menutup mulutnya)
Sajidah : "Iyyah! Jaga mulut kamu!"
Abqariyyah : "Apaan sih, Kak?! Suka-suka Iyyah lah!" (😏)
Abi : "Sudah-sudah. Sekarang kalian boleh bubar."
All : "Ok, Bi."Mereka pun kembali melakukan aktivitasnya masing-masing. Sohwa membuat rencana dengan Atta dan Iyyah untuk mengerjai Muntaz.
Sohwa : "Eh, Bang, Yah, gimana kalau si Muntaz kita kerjain?"
Atta : "Wah, boleh juga tuh, Soh."
Abqariyyah : "Gimana kalau kita suruh dia buat beres-beres rumah?"
Sohwa : "Boleh lah, yaudah buruan panggil anak itu."
Abqariyyah : "Siap, Kak."Abqariyyah pun pergi ke kamar Muntaz. Dan kebetulan Muntaz sedang sendirian di kamar.
Abqariyyah : "Hey, Muntaz! Lo jangan males-malesan! Sekarang juga lo beresin kamar gw! Dan setelah itu, Lo bersihin kolam renang sendirian!" (Marah)
Muntaz : "Ta-tapi, Kak..." (Terpotong)
Abqariyyah : "Gak ada, tapi-tapian! Cepet kerjain!"
Muntaz : "I-iya, Kak."Muntaz pun menuruti perintah Kakaknya tersebut. Ia pun langsung mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Kakaknya. Abqariyyah pun menghampiri kedua Kakaknya.
Sohwa : "Gimana? Berhasil gak?"
Abqariyyah : "Berhasil dong, Kak."
Sohwa : "Sip, Kakak mau ke kamar dulu, ya."
Atta : "Abang juga."
Abqariyyah : "Oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...