Saleha : "Ok, Kak. Makasih."
Fatim : "Iya, Sal."Saleha pun pergi ke kamar FatFatMun.
Saleha : "Assalamu'alaikum!"Saat ia masuk ke kamar FatFatMun, ia tidak melihat Muntaz di kasurnya.
Saleha : "Muntaz mana ya? Kok cuma Bang Fateh doang?"Fateh pun terbangun, karena mendengar suara Saleha.
Fateh : "Eh, Saleha. Mau ketemu Muntaz ya?"
Saleha : "Iya, Bang. Muntaz nya mana ya? Maaf ganggu."
Fateh : "Iya, gapapa. Muntaz ada di sebelah Abang."
Saleha : "Mana, Bang? Gak ada siapa-siapa kok."
Fateh : "Hah?! Terus Muntaz kemana?!" (Panik)
Saleha : "Coba Abang cek ke kamar mandi."
Fateh : "Ok, bentar, Sal."Fateh pun pergi ke kamar mandi.
Fateh : "Muntaz?! Yang di dalem Muntaz bukan?!" (Teriak)
Saaih : "Bukan! Ini Bang Saaih!" (Berteriak)
Fateh : "Oh."Fateh pun kembali ke kamarnya.
Saleha : "Gimana, Bang? Ketemu?"
Fateh : "Gak ada, Sal!" (Panik)
Saleha : "Terus Muntaz kemana dong?!" (Panik)Saleha pun melihat sebuah surat di meja belajar.
Saleha : "Eh, bentar deh, Bang. Itu kayaknya ada surat deh."
Fateh : "Mana?"
Saleha : "Itu, Bang!" (Menunjuk sebuah surat)
Fateh : "Oh , iya. Coba baca suratnya."
Saleha : "Iya, Bang."Saleha pun mengambil surat tersebut. Mereka berdua pun membacanya.
Isi surat
To : My family
From : M. Muntazar HalilintarAssalamu'alaikum! Hai, Abi, Umi, Bang, Kak! Muntaz pamit pergi dari rumah ini ya. Kayaknya, Muntaz gak pantes tinggal disini. Mungkin, Muntaz gak bakalan nginjekin kaki Muntaz di rumah ini lagi. Ada satu hal yang mau Muntaz sampein ke kalian. Kalian dapat pesan dari Umi terutama untuk Kakak dan Abang. Kata Umi, "Jangan pernah benci sama Muntaz cuma gara-gara Umi meninggal karena ngelahirin Muntaz. Karena ini semua udah diatur sama Allah. Dan kalian jangan bersedih untuk Umi. Karena jika kalian saling membenci dan bersedih, Umi pun ikut bersedih. Jadi, Umi mohon jangan pernah melakukan hal itu lagi ya,". Itu pesan yang disampaikan Umi ke Muntaz. Umi datang ke mimpi Muntaz beberapa hari yang lalu. Dan Umi menyampaikan pesan-pesan ini. Semoga kalian melakukan apa yang Umi minta ya. Sekali lagi selamat tinggal semuanya.
Wassalamu'alaikum,
MuntazTiba-tiba saja, air mata mereka membasahi pipi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...