Pada sore harinya, Atta, Sohwa, dan Abqariyyah mulai beraksi untuk mengerjai Muntaz. Mereka berencana akan menuduh Muntaz, karena sudah memecahkan gelas kesayangan Atta. Abqariyyah dan Sohwa pun pergi ke kamar Muntaz untuk membawa Muntaz kehadapan Atta.
Sohwa : "Muntaz! Buka pintunya!"
Muntaz : "Ada apa, Kak?"
Abqariyyah : "Ayo, ikut kita!"Abqariyyah dan Sohwa pun menarik Muntaz dengan kasar. Mereka membawa Muntaz ke kamar Atta.
Atta : "Heh?! Lo yang mecahin gelas kesayangan gw kan?!"
Muntaz : "E-enggak, Bang. Muntaz gak mecahin gelas kesayangan Abang."
Atta : "Halah! Bohong lo!"Atta pun mengambil sebuah ikat pinggang. Dan ia pun membuka baju Muntaz sampai tidak memakai benang sehelai pun. Ia pun langsung mencabuki seluruh badan Muntaz tanpa ampun.
Muntaz : "Bang, ampun, Bang!"
Atta : "Diem lo!"Atta terus mencabuki Muntaz sampai ia puas. Setelah ia mencabuki Muntaz. Ia memerintahkan Sohwa dan Abqariyyah untuk membawa Muntaz ke kamar mandi.
Atta : "Bawa dia ke kamar mandi! Siram dia!"
SohYah : "Siap, Bang!"Muntaz pun langsung ditarik ke kamar mandi. Sohwa dan Abqariyyah pun menyiram Muntaz sampai basah kuyup.
Muntaz : "Kak, dingin, Kak." (Mengigil)
Sohwa : "Gw gak peduli!"Muntaz pun pingsan. Mereka pun meninggalkan Muntaz di kamar mandi. Pada saat Fateh ingin ke kamar mandi, ia melihat Muntaz yang tidak mengenakkan sehelai benang pun dan badannya penuh dengan bekas cambukan.
Fateh : "Muntaz?! Muntaz, kamu kenapa? Kok bisa kayak gini sih?" (Khawatir)Fateh pun menggendong Muntaz ke kamarnya.
Fateh : "Kak Fatim! Bukain pintunya!"
Fatim : "Bentar, Teh!"Ceklek...
Betapa terkejutnya Fatim, melihat keadaan Muntaz.
Fatim : "Muntaz?! Teh, Muntaz kenapa?" (Khawatir)
Fateh : "Ateh juga gak tau, Kak. Tadi, Fateh nemuin Muntaz di kamar mandi."
Fatim : "Yaudah, kamu tidurin Muntaz di kasur dulu. Kakak mau ngambil kotak P3K buat ngobatin Muntaz."
Fateh : "Iya, Kak."Fateh pun menidurkan Muntaz di kasurnya dan menyelimutinya.
Keadaan Fatim...
Fatim : "Bang Saaih, Bang Thariq, liat kotak P3K gak?"
Saaih : "Tuh, dimeja, Tim."
Fatim : "Oh, ok."
Thariq : "Kotak P3K buat apa? Kamu luka?"
Fatim : "Enggak, Bang. Ini buat Muntaz."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...