Saleha : "Ok, jadi sekarang kita sahabat ya. Jangan ada rahasia diantara kita, janji?" (Mengeluarkan jari kelingkingnya)
Muntaz : "Janji." (Menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Saleha)
Saleha : "Taz, aku pulang dulu ya. Takut dicariin sama mama papa."
Muntaz : "Iya, aku juga mau pulang."
Saleha : "Ok, bye, Taz! Assalamu'alaikum! Besok kita ketemu lagi ya!"
Muntaz : "Iya! Bye! Wa'alaikumussalam!"Muntaz pun kembali ke rumahnya.
Muntaz : "Assalamu'alaikum! Muntaz pulang!" (Masuk)Tiba-tiba saja Sohwa mencegat Muntaz.
Sohwa : "Eits...mau kemana lo?" (😏)
Muntaz : "Muntaz mau ke kamar, Kak."
Sohwa : "Apa? Ke kamar? Ngapain lo ke kamar? Tidur di luar aja sono! Gak usah masuk ke rumah ini lagi! Dasar anak pembawa sial!" (Mendorong Muntaz sampai terjatuh)Muntaz pun meringis kesakitan.
Muntaz : "Au...ta-tapi, Kak, di luar kan dingin."
Sohwa : "Bodo amat! Emang gw pikirin! Udah sono! Lo gak usah masuk lagi ke rumah ini! Tidur di luar aja! Awas aja kalo masuk rumah! Dan gak ada jatah makan buat lo!"Sohwa pun mengunci pintu rumah. Agar Muntaz tidak masuk ke rumah. Muntaz hanya bisa menangis.
Muntaz : "Kenapa Kak Sohwa gak bolehin Muntaz masuk? Emang Muntaz salah ya?" (Menangis)Hari pun semakin gelap, udara pun terasa sangat dingin. Muntaz pun kedinginan dan kelaparan. Karena ia belum makan malam. Dan ia pun memutuskan untuk tidur.
Muntaz : "Duh, aku laper banget. Mending tidur aja deh."Muntaz pun tertidur, meskipun ia kedinginan.
Keadaan di dalam...
Fatim dan Fateh sangat khawatir. Kerena Muntaz tak kunjung pulang. Padahal hari sudah malam. Mereka pun berniat untuk mencari Muntaz.
Fateh : "Kak, kok Muntaz dari tadi belum pulang-pulang ya? Padahal ini udah malem."
Fatim : "Iya, Kakak takut dia kenapa-napa. Teh, kita cari yuk!"
Fateh : "Ayo!"Mereka pun pergi mencari Muntaz. Saat membuka pintu rumah, mereka melihat Muntaz yang sedang tertidur.
FatFat : "Astaghfirullah, Muntaz?!" (Terkejut)Muntaz pun terbangun karena mendengar suara Fatim dan Fateh.
Muntaz : "Kak Fatim? Bang Fateh? Kenapa kalian ada di luar?"
Fatim : "Kita tadi mau nyari kamu, Taz. Kenapa kamu tidur di luar?"
Muntaz : "Kak Sohwa gak bolehin Muntaz masuk."
Fateh : "Kenapa? Ini kan rumah kamu."
Muntaz : "Gak tau, Bang."
Fatim : "Yaudah, sekarang ayo, kita masuk!"
Muntaz : "Enggak, Kak. Muntaz gak mau masuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...