Tak lama kemudian Muntaz pun selesai membereskan kamar Kakaknya. Dan pergi ke kolam renang. Akan tetapi, ia dicegat oleh Abqariyyah.
Abqariyyah : "Heh! Lo udah selesai beresin kamar gw?"
Muntaz : "U-udah, Kak." (Ketakutan)
Abqariyyah : "Ok, gw cek. Kalo masih berantakan awas aja lo!"
Muntaz : "I-iya, Kak." (Ketakutan)
Muntaz pun pergi ke kolam dan mulai membersihkannya.
Sementara itu...
Abqariyyah : "Aha! Gw acak-acak aja kamar gw. Terus gw marahin si Muntaz dan gw ceburin dia ke kolam." (Dalam hati)
Abqariyyah pun mengacak-acak kamarnya. Setelah kamarnya benar-benar berantakan ia pun memanggil Muntaz.
Abqariyyah : "Muntaz!"
Muntaz pun langsung menghampiri Kakaknya.
Muntaz : "A-ada apa, Kak?" (Ketakutan)
Abqariyyah : "Sini! Ikut gw!"
Abqariyyah pun menarik Muntaz dengan kasar ke kamarnya.
Abqariyyah : "Liat itu! Kamar gw bukannya lo beresin malah lo berantakin! Gimana si lo?!"
Muntaz : "Ta-tapi, Kak..." (Terpotong)
Abqariyyah : "Gak ada tapi-tapian! Sekarang juga lo harus gw hukum!"
Lagi-lagi ia menarik Muntaz dengan kasar ke kolam renang. Tanpa aba-aba ia pun langsung menceburkan Muntaz ke kolam renang.
Abqariyyah : "Rasain tuh!" (Pergi)
Muntaz tidak bisa berenang sekali. Ia mencoba untuk meminta tolong.
Muntaz : "Tolong! Tolong!"
Fateh : "Kak Atim, Kak Jidah, kayak ada suara orang minta tolong ya?"
Fatim : "Iya, arahnya dari kolam renang."
Sajidah : "Ayo, kita samperin!"
Mereka pun pergi ke kolam renang. Betapa kagetnya mereka saat melihat Muntaz sudah tak sadarkan diri di kolam renang tersebut.
JidFatFat : "Astaghfirullah! Muntaz?!"
Fateh : "Kak, biar Ateh aja yang selamatin Muntaz."
Fatim : "Iya, Teh. Hati-hati, ya."
Fateh : "Iya, Kak."
Fateh pun menceburkan dirinya ke kolam renang dan menyelamatkan Muntaz. Setelah Muntaz berada di tepi kolam renang mereka pun memberikan nafas buatan untuk Muntaz.
Tak lama kemudian Muntaz pun sadarkan diri.
Sajidah : "Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga, Taz. Taz, kamu kenapa bisa ada di kolam renang?"
Muntaz: "Ta-tadi, aku di ceburin Kak Iyyah ke kolam renang."
Sajidah : "Astaghfirullah, Iyyah tega banget sih. Fatim, Fateh, tolong bawa Muntaz ke kamar ya. Kakak mau bikinin teh hangat dulu buat Muntaz."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfic[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...
