Muntaz : "Maaf, Sol. Emang kenapa? Salah ya?" (Kebingungan)
Saleha : "Sol, itu panggilan keluarga aku loh. Kok kamu bisa tau?"
Muntaz : "Ya, tiba-tiba ada dipikiran aku gitu."
Saleha : "Oh, kamu panggil aku Sol atau Sola aja ya. Aku boleh panggil kamu Mun Mun?"
Muntaz : "Boleh."
Saleha : "Yeay! Sekarang kamu makan dulu ya. Aku suapin!"
Muntaz : "Gak, aku makan sendiri aja."
Saleha : "Masa sama pacar sendiri gitu sih?" (Ngambek)
Muntaz : "Hmm...yaudah aku mau disuapin sama kamu."
Saleha : "Yeay! Sekarang kamu buka mulut kamu." (Menyodorkan sendok yang berisi bubur)
Muntaz : "Jangan cuma aku doang yang makan. Kamu juga harus makan. Aku suapin ya. Buka mulut kamu." (Menyodorkan sendok yang berisi bubur)
Saleha : "Seneng bukan main! Muntaz romantis banget sih!" (Dalam hati)
Muntaz : "Gimana? Enak kan?"
Saleha : "Enak, Mun. Apalagi disuapin sama kamu." (😆)
Muntaz : "Kamu bisa aja, Sol. Eh, bentar kamu belepotan." (Mengelap makanan yang ada di bibir Saleha)Seketika terjadi eyes contact antara Muntaz dan Saleha selama 5 menit.
Saleha : "Eh, kamu makan lagi ya."
Muntaz : "Eh, iya."
Saleha : "Mun, kamu romantis banget sih. Gak salah aku milih kamu."
Muntaz : "Hehehe..." (Tersipu malu)
Saleha : "Mun, aku ke kamar mandi dulu ya. Nanti biar Bang Fateh yang jagain."
Muntaz : "Iya, Sal."Saleha pun keluar dari ruangan Muntaz. Akan tetapi, tidak ada salah satu anggota Gen Halilintar pun di depan ruangan tersebut.
Saleha : "Lah? Kak Jidah, Bang Thariq, Bang Saaih, Kak Fatim, sama Bang Fateh mana? Kok gak ada? Mungkin lagi pada makan. Yaudah aku ke kamar mandinya sebentar aja."Saleha pun langsung pergi ke kamar mandi. Saat Saleha berada dikamar mandi, ada yang menyelinap masuk ke kamar Muntaz.
Muntaz : "Ba-Bang Atta? Kak Sohwa? Kak Iyyah? Kalian ngapain ke sini?"
Sohwa : "Ini terakhir kalinya lo liat dunia ini, Taz." (😏)
Muntaz : "Ka-kalian mau ngapain?" (Ketakutan)Tiba-tiba saja Abqariyyah menusukkan sebuah pisau ke perut Muntaz.
Muntaz : "Aaaa!!!"
Atta : "Selamat tinggal, anak pembawa sial." (😏)Muntaz pun langsung tak sadarkan diri, dengan pisau yang masih menancap di perutnya. Atta, Sohwa, dan Abqariyyah pun keluar dari ruangan Muntaz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mommy
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog "Umi! Jangan tinggalin kita!" Itu adalah ucapan yang aku ucapkan saat aku berumur 5 tahun. Pada saat itu Umi sedang berjuang melahirkan anaknya yang terakhir. Dan ia meninggal saat melahirkan. Tapi aku tidak pernah membencinya...