Part 44

380 22 0
                                    

Fatim : "Duh, gimana nih?!" (Khawatir)

Muntaz pun berusaha untuk menahan rasa sakit di badannya untuk duduk. Ia pun mual-mual.
Thariq : "Ih! Ih! Cepetan ambil keresek!"
Saaih : "Iya, Bang."

Saaih pun mengambil sebuah keresek hitam.
Saaih : "Nih, Bang." (Memberikan sebuah keresek kepada Thariq)
Thariq : "Makasih, Ih. Nih, Taz." (Memberikan keresek kepada Muntaz)

Muntaz pun mendekatkan keresek ke mulutnya. Dan ia pun muntah darah. Muntaz dan saudaranya benar-benar kaget melihatnya.
Muntaz : "Uweek..." (🤮)
All : "Hah?! Darah?!"
Muntaz : "Duh, kepala Muntaz pusing banget." (Dalam hati + memegangi kepalanya)

Keadaan Saleha...
Saleha sedang berada di dapur untuk mengambil minum. Akan tetapi, ia tidak sengaja memecahkan gelasnya.
Prang...
Mama : "Saleha! Ada apa, nak?!" (Berteriak)
Saleha : "Saleha gak sengaja mecahin gelas, Ma!"
Mama : "Hati-hati ya, nak!"
Saleha : "Iya, Ma!"
Qahtan : "Kak Sola, are you ok?"
Saleha : "I'm ok Qahtan."
Qahtan : "Oh, Ok." (Pergi ke kamarnya)

Ada perasaan tidak enak dibenaknya.
Saleha : "Kok perasaan aku gak enak ya? Apa jangan-jangan, ada sesuatu sama Muntaz? Aku harus pergi ke rumahnya." (Dalam hati)

Saleha pun meminta izin kepada Mama nya.
Saleha : "Ma, Saleha mau ke rumah temen Saleha dulu ya."
Mama : "Jangan pulang malem-malem ya, nak."
Saleha : "Iya, Ma. Assalamu'alaikum!" (Salim)
Mama : "Wa'alaikum salam!"

Saleha pun pergi ke rumah Muntaz.

Keadaan Muntaz...
Tak lama kemudian Muntaz pun pingsan.
All : "Muntaz!!"
Sajidah : "Liq! Liq! Cepet telepon Dokter!"
Thariq : "Iya, Kak."

Thariq pun menelepon Dokter. Dan tak lama kemudian, Dokter pun datang.

Ting...tong...
Pintu pun dibukakan oleh Abi.
Abi : "Ada keperluan apa, Dok?"
Dokter : "Saya ingin memeriksa pasien yang bernama Muntaz Halilintar, Pak."
Abi : "Muntaz? Dia kenapa? (Dalam hati) Baik, Dok. Silakan masuk! Saya antarkan ke kamarnya."
Dokter : "Baik, Pak. Terimakasih."

Abi pun mengantarkan Dokter ke kamar FatFatMun.
Abi : "Ini kamarnya, Dok."
Dokter : "Baik, terima kasih, Pak."
Abi : "Kalau begitu saya pergi dulu ya."
Dokter : "Baik, Pak."

Dokter pun mengetuk pintu kamar FatFatMun.
Tok...tok...tok...
Dokter : "Permisi..."

Thank You MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang