Matahari bersinar terik tapi masih terdengar suara bola basket berdentum
"oe Dev"
Deven menoleh dan melihat kedua sahabatnya ketika ia melemparkan bola basket ke dalam ring
Gogo pria chubby yang pintar bermain alat musik sedang memanggul gitar di pundaknya
Friden pria tegap si playboy yang sekarang sedang menggeluti dunia model berdiri di samping Gogo
Gogo, Friden dan Deven bertemu di ajang pencarian bakat nasional beberapa tahun lalu disiarkan di salah satu stasiun TV swasta
Nama mereka melejit, Deven bahkan jatuh cinta pada salah seorang kontestan bernama Anneth tapi hubungan mereka harus kandas dan berhenti ketika mereka merasa tidak punya kecocokan satu dengan yang lainnya beberapa bulan yang lalu
Deven, Gogo dan Friden akhirnya berada di satu sekolah setelah sekian lama Deven memohon kepada mamanya untuk pindah ke Jakarta
Deven kos dengan Gogo dan Friden, letak kos mereka tidak jauh dari sekolah tapi mereka punya motor sendiri-sendiri
Deven yang nafasnya naik turun menghentikan aktivitasnya bermain seketika ketika ia mengambil bola seraya belari ke arah Gogo dan Friden
"Kenapa gaes?" tanya Deven
"Lo pulang bareng kita atau gimana?" tanya Friden
"Gue masih ada meeting team sama Devano sih" kata Deven mengusap keringatnya "beberapa hari lagi kita khan udah lomba"
"Hhmmm, jadi lo pulang sendirian?" tanya Gogo
"Ya" jawab Deven "tapi siapin gue makan ya"
"Gue dapet nasi kotak sih tadi ada acara band di sekolah sebelah" kata Friden "gue ambil 3 kotak langsung"
"Gak dimarahin lo?" tanya Gogo
"Gak lah, gue bilang anak kos... kasihani saya" kata Friden dengan tawa
Deven dan Gogo tertawa
"Emang gak punya malu lo Den" kata Deven
"Emang lo punya Pon?" tanya Gogo
"Gue bukan Iden, Go" kata Deven terkikik
"Eh... Anneth tuh... Anneth lewat Dev" seru Friden heboh
Tapi gak cuman Friden yang heboh kalau mantannya yang cantik itu lewat, semua cowok yang ada di sekitar mereka juga ikut heboh
Tapi Deven tidak peduli
Ia tau mereka putus baik-baik, mereka juga punya banyak proyek kerja sama di masa depan tapi Deven hanya menganggap mantannya itu sebatas teman kerja saja saat ini
"Dia lihat ke arah kita man" kata Friden
Deven menghela nafasnya "sudah Den, jangan ngebahas hal gak penting" kata Deven bosan
"Cieleh... mantan masih peduli itu penting Pon" kata Friden "dia itu beda sekolah sama lo masih ke sekolah lo juga, kenapa coba?"
"Ya gue mana tau, gue juga gak peduli" kata Deven
"Apa gara-gara dia udah sama si orang Philifina itu Pon jadi lo gak peduli ama dia?" tanya Gogo
"Salah satu alasannya itu dan gue juga harus move on" kata Deven
"Atau lo udah ada inceran baru tapi gak ngomong ama kita" kata Friden tersenyum
"Boro-boro inceran, gue masih bingung sama mapel dan ngikutin irama permainan team basket ini" kata Deven "disini beda banget sama sekolah gue di Lombok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau dan Dia
FanfictionDeven Lelaki tampan yang hobbynya basket & menyanyi, kedua hobbynya itu membawa namanya sampai terkenal tapi menyanyi memberi luka mendalam dalam hatinya, mampukah ia membuka hatinya lagi dalam keadaan terluka? Shanna Gadis cantik yang punya rasa na...