Faithless (Shanna)

92 12 5
                                    

Deven masih di Makassar

Shanna mendengar kabar lelaki itu dari Marcha

Marcha tidak se-ceria biasa nya

Ia bilang ia takut Deven balikan sama mantan nya

Meskipun Deven telepon tiap malam, video call dan chat tanpa henti

Marcha bilang ia masih was-was tapi Shanna tau ada hal lain yang dipikirkan sahabat nya itu lebih dari sekedar Deven dan mantan nya

"Deven udah jelas banget lo suka sama lo Cha" kata Clarice waktu mereka dalam perjalanan menuju ke kantin "apalagi yang lo takut kan?"

"Ya memang gue tau dia suka tapi gue tetap merasa gak aman sampe resmi" kata Marcha "cuman gue gak yakin Deven akan ngasih gue kepastian"

"Terus lo mau gimana?" tanya Shanna yang memegang tangan Marcha ikut ke kantin

"Nah itu gue tanya sama kalian, gue harus gimana?" tanya Marcha

"Lo selama ini ngasih sinyal udah jelas sih" kata Clarice "harus nya Deven peka dan mulai merencanakan sesuatu"

"Ya tapi gak ada tanda-tanda" kata Marcha membuka pintu kantin

"Lo mau apa Cha?, gue beliin" kata Clarice melihat Marcha menuntun Shanna ke salah satu tempat duduk

"Mie ayam sama es teh manis ya" kata Marcha

"Siap boss, tungguin gue ya" kata Clarice

"Iya" kata Marcha lalu bersama Shanna duduk di salah satu bangku kosong

Shanna mendengar Marcha menghela nafas nya seraya menatap hp nya, bisa dilihat dari cahaya hp nya dan bagaimana bentuk Marcha yang duduk di sebelah nya seperti bertopang dagu

"nungguin chat?" tanya Shanna

"Dia bilang mau telepon bentar" kata Marcha

"chat aja dulu, bilangin kalau lo udah istirahat jadi dia bisa telepon" kata Shanna

"gak, gue gak mau sampe segitu nya sih" kata Marcha "ini juga buat nguji Deven, dia lagi sama mantan nya khan di Makassar dan kalau mereka clbk disana hanya dalam kurun waktu 3 hari... Deven gak serius sama gue, buat apa gue berharap sama orang yang gak serius?, ya udah, gue biarin, gak akan gue ganggu hidup nya lagi tapi kalau enggak, ya dia punya gue soalnya dia serius sama gue, kalau dia serius... gue bakalan lebih serius sama dia"

"bener juga sih" kata Shanna "kalau lo ngasih dia sinyal terus, kapan dia mau usaha nya?"

Marcha tersenyum dan mengangguk

lalu Clarice datang tampak nya ia membawa nampan besar dengan mangkok dan gelas hanya saja Shanna tidak bisa memandang isi nya dengan jelas

"lo makan apa La?" tanya Shanna

"bakso lah, bosen gue mie ayam melulu" kata Clarice

"makan ayam goreng khan juga bisa" kata Marcha

"lagi males cuci tangan gue" kata Clarice "makan ayam goreng kalau gak pake tangan mana ada sedap-sedap nya?"

Marcha diam aja begitu juga dengan Shanna yang dibantu Marcha membuka bekal nya yang isi nya sosis dan telur sama nasi

"makanan lo lebih bergizi dari kita sih emang" kata Clarice

"ya bawa bekal dong dari rumah, lebih murah... sehat lagi" kata Shanna

"ya, ntar lain kali gue bilang sama pembantu gue suruh siapin bekal" kata Clarice tersenyum

"Cha, lo kesurupan apa gimana?, diem melulu lo" kata Clarice "kayak ratu galau aja"

"gue lagi gak mood bukan galau" elak Marcha

Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang