Sarapan akhirnya
Setelah Deven dan Marcha sama-sama menjelaskan pada kak Amel apa yang terjadi kemarin malam sampai Deven jatuh dari tempat tidur dan kepala nya membentur koper yang ia taruh sembarangan
Mereka juga susah payah menjelaskan kalau mereka cuman tidur dan gak ngapa-ngapain
Kak Amel sih memang keliatan nya percaya tapi Deven dan kak Amel
Mereka berdua sama-sama jahil
"Gue gak akan ngapa-ngapain Marcha" kata Deven mengusap mata nya sambil menguap lebar "gila aja gue nikah sekarang, gue ngasih Marcha makan apa kak, angin?"
"Ya kali lo khilaf" kata kak Amel
"Gue gak akan membiarkan Deven macem-macem kak" kata Marcha
"Meskipun lo cinta banget sama dia?" tanya kak Amel dengan kedua alis terangkat menatap Marcha
"Ya iyalah kak, gue gak tau Deven serius apa enggak" kata Marcha "kesan nya khan dia main-main aja ama gue selama ini"
"Gue gak pernah main-main ama lo" bantah Deven "kalau gue main-main, kemaren malem gak mungkin gue diem doang"
Kak Amel tertawa
"Gak lucu kak" kata Deven kesal
"Tapi Cha, kalau lo memang mau beneran ama adik gue, harus nya lo hamil dulu supaya bokap lo mau gak mau terima Deven jadi menantu saat ini juga" kata kak Amel ngaco "mau lo ke Paris apa enggak, kalau punya cucu khan ceritanya lain"
"KAK AMELLL!!!" teriak Marcha dan Deven bersamaan
Tapi kak Amel hanya tertawa sambil menggelengkan kepala nya "ya, ya... maaf, gue bercanda doang kok"
"Suara gue bisa habis mendadak kalau kena kalian berdua dan saran lo sama sekali gak lucu kak" kata Deven kesal "gue itu gak mau asal-asal sama Marcha, gue mau pake cara yang bener juga ngehadepin papa nya Marcha meskipun itu butuh waktu yang lama"
Marcha menatap kaget ke arah Deven, apa maksud nya Deven ngomong barusan?
"Lo ngomong apa sih?, kita khan udah putus?" tanya Marcha
"Hhmm..." Deven melirik kak Amel seperti memberi kode supaya kak Amel menyingkir tapi
"Ngapain lo lirak lirik dek?" tanya Amel
"Gue mau ngomong berdua sama Marcha" kata Deven
"Ada omongan penting apa sampe gue gak boleh denger?" tanya kak Amel "dan lagi gue lagi sarapan, gue gak mau pergi kuliah tanpa asupan yang cukup"
"Asupan makan yang cukup atau asupan gossip yang cukup buat lapor ke papa sama mama?" tanya Deven kesal
"Dua-dua nya" kata Amel tertawa
"Gue gak masalah kalau kak Amel mau denger" kata Marcha "kak Amel udah tau semua cerita kita"
"Gue gak pernah cerita ke kakak gue masalah kita berdua" kata Deven bingung
"Gue udah cerita semua nya" kata Marcha
Deven berdeham lalu ia menghela nafas nya sekali lagi dan menatap ke arah kakak nya
"Okay kalau lo mau kakak gue denger, ini juga bukan aib atau semacam nya" kata Deven
Kak Amel tersenyum
Deven berdiri dari tempat duduk nya lalu membungkuk ke arah Marcha
"Apa-apaan ini?" tanya Marcha bingung menatap ke arah Deven
"Gue minta maaf" kata Deven lembut dan pelan "gue tau gue salah, gue minta putus sama elo dan gak memperhatikan kondisi lo atau keadaan sekitar... gue tau seharusnya gue gak ngikutin ego gue minta putus sama lo waktu ultah lo ke 17 tahun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau dan Dia
FanficDeven Lelaki tampan yang hobbynya basket & menyanyi, kedua hobbynya itu membawa namanya sampai terkenal tapi menyanyi memberi luka mendalam dalam hatinya, mampukah ia membuka hatinya lagi dalam keadaan terluka? Shanna Gadis cantik yang punya rasa na...