Keresahan Deven (Shanna)

80 13 16
                                    

Shanna mendapatkan telepon dari Deven tepat ketika Kevin memutuskan mengantar Shanna pulang setelah makan malam

Deven bilang Marcha ke Surabaya naik kereta

Seorang Marcha naik kereta ke Surabaya

Apa yang akan dikatakan oleh papa dan mama nya?

Tuan putri sudah dewasa

Shanna gak habis pikir mendengarkan papa Marcha yang marah-marah di telepon tadi

Dia bilang kalau Marcha kabur ini adalah salah kita semua nya, teman-teman Marcha dan terutama Deven

Yang mengajari Marcha jadi anak pemberontak dan badung

Padahal Shanna tau dengan jelas

Marcha kabur dari rumah ini sudah pasti yang punya peran besar adalah papa nya dan keluarga nya

Dan harus Shanna akuin keberanian Marcha kabur dari rumah

Shanna membayangkan hidup di lingkungan keluarga Marcha

Bagaimana bisa Marcha tahan hidup di lingkungan seperti itu?

Shanna juga bukan nya tidak tau rasa nya menjadi Marcha

Shanna yakin lingkungan keluarganya juga sama

Beda nya, mata Shanna mengalami masalah dalam melihat

Itulah mengapa keluarga nya memperhatikan nya

Dan... mungkin itulah yang menjadi keraguan Shanna ingin menyembuhkan mata nya

Suara kecil di hati Shanna sempat merasakan hal seperti itu

Jika mata nya sembuh, Shanna yakin kalau kakak nya juga orang tua nya itu tidak akan peduli pada nya

Sama seperti apa yang Marcha rasakan saat ini maka dari itu Shanna tidak ingin melepaskan Kevin

Mungkin ia tidak mencintai Kevin seperti ia mencintai Deven

Tapi Kevin membuat Shanna merasa dicintai

Rasa yang tidak mampu diberikan semua orang pada nya

Malam itu semua orang ke rumah Shanna untuk membahas apa yang harus mereka lakukan pada Marcha

"Sebaiknya gue ke Surabaya" kata Deven

"Lo bolos lagi dong?" tanya Gogo "osis lo gimana?"

"Iya, acara band kita juga gimana?, 3 hari lagi kita tampil di Senayan" kata Kevin

"Gue gak peduli semua itu, bodoh amat" kata Deven "Marcha lebih penting dari semua itu"

Gogo memegang kedua pundak Deven dan menggoyangkan nya dengan keras

"Pon, sadar Pon" kata Gogo "gue tau lo khawatir sama Marcha sama kayak kita semua tapi lo inget tanggung jawab lo, logika lo pleaseeee!!!"

"Dia marah ama gue Go, dia bilang gue gak cinta ama dia" kata Deven menepis tangan Gogo

"Lo emang minta putus sama dia Pon, what do you expect she'll gonna think?" tanya Clarice

"Justru karena gue cinta banget sama Marcha, gue minta putus sama dia!!!" kata Deven "kakak gue bilang kalau Marcha stress banget, dia merasa gak pernah ada yang cinta ama dia dan gue adalah orang terakhir yang bikin dia kecewa, gue yang bikin dia kabur dan bikin semua keadaan nya tambah parah"

"Lo yakin kalau lo ke Surabaya, Marcha bakalan maafin lo?" tanya Clarice

"Gue gak tau tapi setidaknya gue usaha memperbaiki nya" kata Deven

Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang