Sahabat (Marcha)

115 14 35
                                    

Tadi Deven chat...

Tanya kabarnya... apa dia sudah baikan atau belum karena kemaren sehabis pulang dari kos Deven dia kehujanan dan sakit

Marcha senangnya bukan main mendengar Deven khawatir dan peduli padanya

Marcha membalasnya, dia berkata kalau dia baik-baik saja hanya masih pusing dan batuk tapi setelah itu chat Marcha gak dibaca apalagi dibalas

biasanya Deven gak pernah sampai gak balas chat nya, kapanpun dan dimanapun Deven berada... pasti Deven balas

Marcha mencoba menelepon Shanna, Shanna juga gak angkat teleponnya...

ini anak gak biasanya juga gak angkat telepon, dia selalu ada di rumah dan selalu angkat telepon Marcha

Marcha mencoba menelepon Clarice dan diangkat

"hallo La" sapa Marcha

"enak ya bolos" seru Clarice langsung

"gue gak bolos nyet, gue sakit" kata Marcha "lo tau gak Deven kemana?"

"yang punya cowok siapa, yang tanya siapa?!" tanya Clarice "ya, gue mana tau Cha"

"Deven blon jadi cowok gue, hampir... doa lo kurang kenceng sih" kata Marcha

"ya, masa gue doa supaya lo punya cowok, orang gue sendiri kagak punya" kata Clarice "ya gue doa buat gue dulu lah"

"tapi khan lo doain gue juga supaya cepet jadi sama Deven" kata Marcha "nih cowok kayak mainan puzzle, susah banget nemuin setiap keping nya buat hati dia kebuka"

"Nama nya perjuangan" kata Clarice "tapi lo kenapa sih suka sama Deven sampe segitu nya?, cowok lain yang suka sama lo khan gak kalah ganteng juga sama Deven kayak Regan, Ranz atau William"

Clarice selalu begini, menyebut nama-nama temen sekelas mereka yang memang cakep dan terang-terangan ngejar dia

Beda banget sama Deven yang cuek-cuek aja tapi...

"Lo mah itu lihat cover nya doang" kata Marcha "gue suka dalem nya juga"

"Emang lo pernah lihat dalem nya Deven, Cha?" tanya Clarice

Marcha tertawa, sahabat nya 1 ini memang suka menjurus yang enggak-enggak kalau ngobrol, kalau kedengeran Shanna... nih anak pasti kena ceramah habis-habisan

"Lo ya sampe kedengeran Shanna" kata Marcha terkekeh pelan lalu terbatuk

"Tuh anak pasti marah, gue tau" kata Clarice "oh ngomong-ngomong tentang Shanna tadi gue denger dari Gogo kalau Deven nemenin dia terapi hari ini"

"Lah Deven kurang kerjaan nemenin dia terapi?, bisnis gue ama dia aja masih banyak hal kecil yang gak selesai" kata Marcha meskipun kaget dan cemburu, ia berusaha tidak memperlihatannya kepada Clarice

"Ya, temen Cha... Deven peduli khan" kata Clarice "atau mungkin Deven mau tau tentang mata Shanna, dia khan pingin jadi dokter"

"Mungkin juga tapi..." kata Marcha

"Duileh sama Shanna cemburu lo Cha" kata Clarice "Shanna tau diri kali tuh Deven gak bisa disentuh siapapun, gak mungkin dia nyentuh punya sahabatnya"

"Gue gak khawatir sama Shanna, gue tau sifatnya Shanna tapi Deven..." kata Marcha menghela nafasnya

"Ya, mana mungkin juga Deven suka sama Shanna?!, selama ini mereka jarang ngobrol kalau di kelas" kata Clarice

"Gak bisa, gue harus melakukan sesuatu... lo siap-siap ya, 20 min lagi gue jemput" kata Marcha

"Lah, mau kemana?, lo khan sakit?" tanya Clarice bingung

"ke kos Deven, gue harus ketemu dia" kata Marcha

Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang