Deven pulang ke kos nya sendirian...
ia tau ia akan sendirian, Gogo dan Friden sekolah... jelas aja tapi ya tetap aja
Di saat sakit seperti ini, dia ingin ditemenin siapa gitu...
Deven berjalan ke lemari obat, ia minum obat dan berjalan ke kamar nya
Tanpa memikirkan untuk ganti baju atau apapun
Deven yang kepala nya pusing langsung berbaring di tempat tidur dan ia terlelap beberapa menit kemudian.
Tak lama kemudian ia terbangun ketika mendengar suara bel pintu
Deven menatap jam dinding nya
Gogo dan Friden punya kunci gak perlu nge bel dan tadi Deven juga udah memperingatkan Marcha supaya gak pulang duluan demi dia
Pelajaran sekolah lebih penting daripada ngerawat orang sakit
Bel nya berbunyi lagi
Deven bangkit dari tempat tidur nya dan berjalan keluar dari kamar nya dan ia melihat dari jendela
Anneth...
Deven menghela nafasnya, mau apalagi Anneth ini?
Deven tidak bisa mengusir nya juga jadi Deven berjalan ke arah pintu dan membuka pintu nya
"Lo sakit ya?" tanya Anneth khawatir "gue tadi denger dari Joa"
Friden... Friden!!, nih anak bener-bener deh ya!!
"Iya" kata Deven dengan suara serak
"Lo udah minum obat?, Gogo sama Iden mana?" tanya Anneth
"Lo mau apa sih Neth?, gue sama elo ini udah gak ada apa-apa loh, lo gak perlu sok perhatian ama gue" kata Deven
"Gue belain bolos supaya bisa kesini Dev" kata Anneth "gue khawatir ama elo"
"Gue gak minta lo bolos demi gue dan ini cuman demam biasa... besok juga pasti gue udah sehat" kata Deven "lo lebih baik pulang aja, pintu nya blon gue tutup"
Deven membalikan wajah nya dan sudah akan berjalan ke arah kamar nya
Tiba-tiba saja Anneth memeluk pinggang Deven dari belakang
"Gue sayang elo Dev, sayang banget sama elo" kata Anneth "kita bisa ulangi lagi semua nya dari awal, kita bisa ulangi cerita nya dari awal dan kali ini gue gak akan pernah berpaling dari elo atau lepasin elo lagi, tolong jangan pernah usir gue dari hidup lo, jangan dingin sama gue"
Deven terdiam...
Kalau dulu Anneth mengucapkan kata-kata ini di awal-awal mereka berpisah
Mungkin Deven akan luluh tapi sudah ada rentan jarak dan waktu dimana rasa itu sudah... tidak hilang tapi sudah Deven kubur dalam-dalam, bersama dengan semua luka yang ditorehkan oleh Anneth
Dan menyuruh Deven membuka cinta nya kembali dengan Anneth berarti membuka luka nya lagi
Ia tidak butuh hidup nya kembali dipenuhi luka dari masa lalu
Deven memegang tangan Anneth yang melingkar di pinggang nya
Deven melepaskan nya
"Gue udah ada Marcha, gue gak main-main sama Marcha" kata Deven tenang
"Kata Joa lo putus sama dia" kata Anneth
"Kita udah baikan tadi dan itu cuman kata putus emosi sesaat yang dulu sering lo omongkan juga" kata Deven "gue gak pernah anggap serius kata-kata emosi orang dan yang gue pikir barusan lo omongin juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau dan Dia
FanfictionDeven Lelaki tampan yang hobbynya basket & menyanyi, kedua hobbynya itu membawa namanya sampai terkenal tapi menyanyi memberi luka mendalam dalam hatinya, mampukah ia membuka hatinya lagi dalam keadaan terluka? Shanna Gadis cantik yang punya rasa na...