Teman yang lain (Deven)

123 16 21
                                    

Deven berjalan ke arah kamarnya sambil mengusap-usap rambut nya yang basah dengan handuk

Sementara Marcha mengikutinya dari belakang

Deven gak tau kenapa Marcha harus memaksa untuk ngomong tentang bisnis waktu dia lagi sakit kayak gini?

Apa dia memang sekeras ini dan se-ambisius ini?

Deven memang ambisius tapi Deven akan melihat kalau-kalau dia sakit, dia tidak akan memaksakan kehendak

Pintu tertutup dan bunyi klik pelan

Deven menoleh

"Kok lo kunci pintu nya?" tanya Deven bingung menatap ke arah Marcha

Biasanya Deven gak pernah kunci pintu kamar nya apalagi kalau berdua sama cewek di kamar

Marcha tidak berkata apapun dan langsung memeluk Deven

"Gue cemburu" kata Marcha lirih dalam bisikan ke telinga Deven

Deven kaget sekali sampai handuk nya jatuh

"Gue tau lo bilang Shanna cuman temen tapi gue cemburu" kata Marcha "lo gak pernah ajak gue keluar jalan tapi dia udah lo ajak keluar"

Deven dengan sedikit ragu memegang punggung Marcha

"Gue tadi ajak Shanna keluar cuman mau ngasih dia semangat supaya dia mau operasi" jelas Deven "gue bukan suka sama dia Cha, gue simpati sama dia"

Marcha melepaskan pelukannya dan menatap ke arah wajah Deven

"Dia mau operasi?" tanya Marcha

Deven menggelengkan kepala nya dan tersenyum lalu ia mengambil handuk yang jatuh ke tempat tidur nya

"Dia kayaknya takut operasi nya gagal" kata Deven duduk di tepi tempat tidur nya

Marcha duduk di sebelah Deven dan menghela nafasnya pelan

"Lo gak kenal Shanna, Dev" kata Marcha "anaknya emang rapuh apalagi sejak kecelakaan itu... dia jadi beda"

"Lo sebelumnya udah kenal Shanna?" tanya Deven kaget

"Gue tau ceritanya dari Clarice" kata Marcha "Shanna itu udah berapa kali operasi dan gagal terus, wajar dong kalau dia takut dan lagi mengumpulkan keberanian dimana kita pernah gagal apalagi itu kegagalan yang bikin kecewa banyak orang, pasti gak gampang"

"Lo tau gitu harusnya support Shanna dong Cha, bukan cemburu" kata Deven

"Gue support dia, Shanna itu sahabat gue loh Dev" kata Marcha "tapi kalau berhubungan ama elo... lo ajak dia jalan padahal gue aja selama ini gak pernah lo ajak jalan"

Deven tersenyum dan mengelus hidung Marcha dengan punggung jari telunjuk nya

"Lo mau jalan kemana sih?, orang Jakarta cuman begini doang" kata Deven "mal mol, mal mol.... malah yang ada kalau ada yang foto kita berdua jalan bareng, bakalan masuk akun gossip di sosmed"

"Gue gak masalah tentang itu semua" kata Marcha "kita yang tau apa yang terjadi dan lagi... bener lo mau jalan berdua ama gue doang?"

"Loh tadi lo bilang cemburu khan berarti lo mau nya jalan berdua doang ama gue?" tanya Deven

Marcha merangkul pundak Deven dan tertawa pelan "ya, gue memang mau jalan berdua ama lo kalau kita memang udah resmi pacaran beneran, kalau enggak... gue gak mau, kita pergi sama anak-anak dulu" kata Marcha

Alis Deven terangkat, kaget dengan sikap Marcha... Deven pikir Marcha akan minta pergi berdua saja tapi pergi dengan sahabat-sahabat mereka

"Boleh, lo mau jalan kemana?" tanya Deven

Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang