Sama aja (Deven)

105 15 13
                                    

Marcha gak chat, telepon juga enggak...

Kenapa ya?

Kalau dipikir-pikir sikap Marcha berubah menjadi dingin padanya sejak di lapangan basket tadi

Sejak Marcha tau dia akan ke Makassar dengan Anneth dan teman-teman nya yang lain nya

Deven tau mungkin perempuan itu cemburu

Cemburu...

Deven menatap ke arah hp nya, ia memejamkan mata nya...

Ia mungkin harus chat Marcha duluan

Deven : hei, lo ngapain Cha?

Gak dibalas padahal udah di baca, biasa nya Marcha gak pernah kayak gini

Deven menghela nafasnya, telepon mungkin yaaa...

Deven telepon, gak diangkat... biasanya jam segini Marcha gak ngapa-ngapain dan selalu angkat telepon kalau Deven yang telepon

Deven gak tenang

Deven : kok dibaca aja Cha, telepon kok juga gak diangkat?, sibuk ya?🙄

Marcha🍭: iya, gue sibuk

Singkat, jelas dan padat

Biasanya Marcha gak gini, duh... Deven mesti ngapain ya?

Oh iya, kemaren khan Marcha minta pergi sama Deven

Mungkin Deven bisa ajak dia jalan tapi besok... ia memang ada nyanyi di studio tapi apakah itu penting?

Ketenangan hati Deven lebih penting

Deven : besok pulang sekolah, jalan yuk... ada cafee baru di deket kemang, rekomend dari anak-anak😎

Marcha gak balas, yaaa... mungkin dia beneran sibuk

Deven membuka buku catatan biology nya dan berusaha untuk belajar

Tapi tak ada satupun hal yang ia pahami malah terdengar bunyi petir kencang sekali beberapa saat setelah ia membuka buku Biology nya

Dan tak lama kemudian hujan turun deras sekali tapi ia tetap berusaha belajar dan belajar meskipun masih sama bahwa tidak ada satu hal pun yang ia pahami

Ia jadi bertanya-tanya, apakah bisa ya omongan orang-orang itu, kertas fotocopy dibakar lalu ditelan dan dia bisa menjawab semua ulangan dengan benar?

atau ia malah bakalan keracunan?

Deven mengusap-ngusap rambut nya sampai berantakan

Terdengar ketukan di pintu kamar Deven, keras sekali dan sama keras nya dengan suara petir diluar

"Dev, bocor bro... bantuin bro!!!" teriak Gogo

"Dimana bocor?" tanya Deven bingung

"Ruang tamu, ini air nya merembes masuk" teriak Friden

"Waduh, selamatkan PS5 sama XBox kita" kata Deven khawatir

"Udah gue taruh kamar" kata Gogo "lo bantuin gih, ini air nya gak main-main"

"Iya, bentar" kata Deven yang kemudian menatap ke arah hp nya

Marcha masih gak balas, udahlah... marah ya marah aja

Semua cewek sama aja, minta dipahami tapi gak mau memahami kaum lelaki

Deven menutup buku biology nya dan keluar dari kamar nya untuk bersama-sama Friden dan Gogo menanggulangi banjir di kos mereka.

2 jam kemudian

Badan Gogo, Friden dan Deven penuh dengan air entah itu air hujan atau air dari keringat mereka

Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang