Bukan mainan (Marcha)

128 16 45
                                    

"Lo ngapain Cha?"

Marcha menoleh melihat Deven yang keluar dari kamar nya dan berdiri di ambang pintu, meskipun tangannya digantung, Deven tetap masih terlihat sangat tampan

Iya sih tangan yang luka mana ada hubungannya sama muka?

Kalau ganteng ya ganteng aja

"Gue lagi liat komik lo" kata Marcha

"Itu komik gue, Gogo sama Iden" jawab Deven "kalau lo mau pinjem, silahkan Cha"

"Komik lo yang mana?" tanya Marcha

"Ambil aja, Gogo sama Iden pasti gak masalah kok" kata Deven

"Iya, gue tau tapi gue mau tau selera elo" kata Marcha

"Oh, gue kebanyakan Naruto sih" kata Deven nyengir sambil duduk di sofa

Marcha duduk di sebelah Deven dan mulai mencari nomer-nomer awal komik Naruto sementara Deven menyalahkan TV

"Lo mau nonton apa?, bisa streaming kok disini Cha" kata Deven

"Oh... lo udah nonton filmnya me before you blon?" tanya Marcha

"Apa tuh?" tanya Deven balik "drama?"

"Iya drama, romance gitu" kata Marcha "bagus loh Dev film nya"

"Hhmmm, gue gak tertarik romance sih" kata Deven "bisa terlelap gue nonton romance"

Marcha menghela nafasnya, dia udah yakin sih Deven gak bakalan suka romance

"Ya, lo mau nonton apa?" tanya Marcha

"Lah kok jadi tanya gue?, khan tadi gue yang tanya elo" kata Deven

"Gue udah milih, lo gak suka, ya gue tanya balik lah" kata Marcha

"Ya udah, ya udah... ikut lo aja deh" kata Deven

"Gue gak mau buat lo tidur Dev, yang gue pilih pasti bikin lo tidur" kata Marcha

"Duh, lo ini" kata Deven kesal menatap Marcha

Marcha memeletkan lidahnya dan tertawa

Deven tertawa "ya udah, nonton horror aja ya, biar kita sama-sama kita gak tidur" kata Deven

"Boleh... mau nonton apa?" tanya Marcha bersemangat

"Sinister 2, katanya bagus tapi gue gak sempat nonton kemaren" kata Deven

"Ih itu khan film bukan pure horror Dev, pembunuhan juga" kata Marcha takut

"Iya, khan biar lo ama gue gak tidur" kata Deven tersenyum

Duh... susah menolak hangat senyuman Deven itu di dalam hati nya

"Ya deh, ya deh!!!" kata Marcha

Deven memutar film nya, Marcha mendekat ke arah Deven dan bersandar di bahu nya seraya memeluk erat lengan nya.

2 jam kemudian

Marcha ternyata tertidur dan ia terbangun karena suara di luar kamar Deven

Loh dia kok ada di kamar Deven?, perasaan tadi dia di ruang tamu deh...

Deven pasti yang pindahin dia ke kamar

Marcha memegang kepala nya, ia memang kadang sedikit pusing kalau bangun tidur begini

Oksigen nya belum nyampe otak

Marcha berdiam dan menatap sekeliling kamar Deven lalu terdengar suara dari balik pintu

Suara Deven yang berteriak agak keras dan... suara cewek, siapa???

Marcha bangkit berdiri dari tepi ranjang, ia ingin membuka pintu kamar Deven selebar mungkin tapi...

Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang