Deven tau Kevin dan Steven memanggilnya di tengah pelajaran olahraga karena sesuatu
Mereka mau ikut band nya Deven pasti karena lomba band yang diadakan tingkat nasional beberapa bulan lagi
Deven tidak masalah tapi Deven tidak tau Gogo dan Friden apakah mereka mau ikut lomba
Friden suka ikut lomba tapi Gogo...
Dulu Gogo tertarik, entah sekarang
"Eh Deven bisa nge dunk loh" kata Rey membuat lamunan Deven buyar
"Yang bener?" tukas Friden menatap Deven kaget
"Si Bong ngawur deh, gue gak pernah nge dunk, Bong" kata Deven
"Lo latihan nge dunk khan?" tanya Rey
"Latihan tapi gue blon bisa" jawab Deven
"Ayolah Pon, lihat aja... lo pasti keren banget tuh klo bisa nge-dunk" kata Gogo
Deven menghela nafasnya "iya deh, gue coba" kata Deven
Rey tersenyum dan melemparkan bola yang ada di tangan nya ke arah Deven
"Hitung skor gak nih?" tanya Deven menangkap bola nya
"Kalau gak masuk, gak hitung" jawab Rey "kalau masuk baru hitung skor"
"Dih itu mah anak SD juga ngerti Bong" kata Deven tertawa
Deven nyengir dan mendrabel bola nya lalu ia mulai berlari sambil menatap ring basket dan ia melompat
Masukk...
Tapi Deven tidak tau kalau ia tidak bisa mencapai ring basket dan mengapai nya dan ia terjatuh dengan tangan nya lebih dahulu
'KRAKK'
"Aduh" pekik Deven kesakitan
"Eh, lo napa bro?" tanya Rey kaget
Deven memegang lengan nya dan menutup mata nya, lengan nya sakit sekali...
"Bro..." seru Friden mendekat ke arah nya
tak lama kemudian semua orang berteriak dan berkerumun di sekitar nya
Dan detik berikut nya ia tiba-tiba sudah berada di UKS
Dia diperiksa oleh dokter di UKS dan ternyata lengan nya retak, sementara ini tangan nya diperban dan harus ada yang mengantar dia ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut
"Gue aja" seru Gogo dan Friden bersamaan
"Ketahuan banget sih pingin bolosnya" komentar Rey tertawa
"Enak aja, kita sama Deven khan 1 kos" kata Gogo "gue gak niat bolos kok"
"Iya, kita peduli sama Deven" kata Friden
"Sebaiknya jangan kalian" kata pak Catur guru olahraga mereka menatap Gogo dan Friden
"Kenapa pak?" tanya Gogo "kita khan temen 1 kos Deven"
"Iya, saya tau tapi kalian khan ke sekolah naik motor, kalian lebih baik bantuin Deven anterin motor nya ke kos" kata pak Catur "Deven sebaiknya diantar cewek aja, kalian siapa yang..."
"Saya pak" seru suara Marcha
"Ya udah kamu aja Cha" kata pak Catur setuju
Deven bernafas lega karena Marcha yang akan mengantarkan nya, dia tidak bisa membayangkan orang lain yang mengantarnya selain Marcha
"Lo gak apa-apa Dev?" tanya Marcha dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca ketika membantu Deven berdiri
"Iya, tangan gue aja yang sakit kok" kata Deven tersenyum sekilas menahan sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau dan Dia
Fiksi PenggemarDeven Lelaki tampan yang hobbynya basket & menyanyi, kedua hobbynya itu membawa namanya sampai terkenal tapi menyanyi memberi luka mendalam dalam hatinya, mampukah ia membuka hatinya lagi dalam keadaan terluka? Shanna Gadis cantik yang punya rasa na...