Marcha menyungingkan senyum nya
Dia tau yang menutup mata nya pasti Deven
Itu sudah pasti karena bau parfum dan bagaimana lelaki itu mendekap nya
"Ayo tebak siapa!!" kata Deven dengan suara yang dirubah
"Depen kesayanganku" kata Marcha tertawa pelan
"Kok tau sih?, padahal aku tadi bilang datang nya masih 15 menit lagi" kata Deven melepaskan pegangan nya pada mata Marcha
Marcha menoleh dan melihat di depan nya ada cowok ganteng dan sebuket bunga Lily
Marcha tersenyum lebar selebar daun kelor...
Ngefly?, gak lagi karena Deven udah jadi milik nya
"That's for you" kata Deven nyengir
"Awww, that's so sweet, Dep" kata Marcha mengambil bunga nya seraya memeluk Deven
"Kalian gak takut keliatan atau gimana?" tanya Clarice cemberut
"Gak lah, ini khan private tempat nya" kata Deven menatap sekeliling nya yang memang menurut Marcha sepi "gak ada orang juga"
"Yeeehhh, kita mah patung ya bukan orang" kata Anastasia
"Oh kalian para patung jomblo" kata Marcha tertawa "ngerti gue, okay mbak boss"
"Gak usah sok lo yehhh" kata Clarice
"Loh Gogo sama Iden mana Dev?, mereka gak ikut lo kesini?" tanya Shanna
"Mereka kesini kok tapi sibuk sama pacar masing-masing... oh iya Kevin juga ikut kesini" kata Deven melirik Shanna
Semua cewek disana kecuali Marcha berdeham dan menatap ke arah Shanna
"Baru juga diomongin" kata Azalea terkikik
"Ngomongin apa?" tanya Marcha bingung
"Gak, gak penting mah mereka" kata Shanna dengan wajah memerah "ngapain Kevin kesini?, maksud gue, dia khan gak sama elo khan tadi manggung?"
"Enggak sih tapi dia sama Steven mau ajakin meeting gue, Gogo sama Iden buat lomba band di Asia" kata Deven
"Lo sibuk lagi pasti" kata Marcha cemberut
"Yaaa, gue gak tau sih Gogo sama Iden setuju atau enggak... lo tau sendiri khan kalau mereka gak banget nilai ulangan nya" kata Deven
"Emang mereka peduli sama nilai bobrok?" tanya Clarice mengerutkan kening nya
"Ya tapi masuk universitas khan nilai nya gak bisa terlalu bobrok" kata Deven
"Lo banyak-banyak bantuin mereka Dev" kata Marcha "kasihan juga khan"
Deven menghela nafas nya "bukan nya gue gak mau bantuin ya tapi itu tergantung niat masing-masing" kata Deven
"Lo ngomongin gue khan?"
Marcha melihat di belakang Deven ada Gogo-Sharon, Friden-Joaquine, Betrand, Putri, Kevin, Steven, Anneth, Charisa dan Nashwa
"Ini kalian mau bikin sirkus atau gimana?" tanya Azalea kaget "banyak banget yang dateng"
"yeeehh... khan kita habis manggung, langsung kesini" kata Joaquine "ini sekarang kita jadi mau kemana?"
"studio" celetuk Deven
"Pon, gak perlu terlalu serius gitu, gue tau kita mau ada lomba tapi perut juga perlu asupan" kata Kevin merangkul pundak Deven sambil tertawa pelan
"lo harus siaga kalau sama Klepon, Vin... nih anak emang kelewat serius" kata Gogo "ama Marcha doang dia gak se-serius itu"
"apa maksud lo gak serius nih Go?, lo gak serius ama gue Dev?" tanya Marcha
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau dan Dia
FanfictionDeven Lelaki tampan yang hobbynya basket & menyanyi, kedua hobbynya itu membawa namanya sampai terkenal tapi menyanyi memberi luka mendalam dalam hatinya, mampukah ia membuka hatinya lagi dalam keadaan terluka? Shanna Gadis cantik yang punya rasa na...