Bisnis bareng (Marcha)

145 19 34
                                    

Marcha kembali duduk di sebelah Deven lalu ia memegang lengan Deven

"Maaf ya yang tadi" kata Marcha jadi gak enak

Deven menatap Marcha "minta maaf kenapa?, gue gak marah kok" kata Deven

"tapi tadi..." kata Marcha

"gue gak marah, gue cuman merasa lo terlalu berlebihan" kata Deven "lain kali jangan berpikiran yang enggak-enggak, gue masih gak mikirin apa-apa"

Marcha tersenyum, apa itu artinya Deven juga gak berpikir tentang Marcha?,
Selama sekolah disini Marcha gak pernah melepaskan pandangannya dari Deven

Dia menemani Deven latihan basket

Kadang ikut Deven ke tempat studio rekaman James, Deven sering kesana untuk ngobrol kalau gak ada PR atau ulangan

Marcha juga sering mampir ke kos Deven untuk belajar bareng dengan Gogo dan Friden, kadang Ingvar dan Rey ikut kadang enggak tapi yang selalu ikut si Clarice

tapi yang mampir ke kos Deven gak cuman mereka, kadang temen-temen Deven dari 1 label musik juga sering datang seperti Joaquine, Charisa dan Nashwa

mereka sering membahas tentang musik kadang juga tentang sekolah karena mereka lebih butuh ke Gogo daripada ke Deven untuk masalah musik

sekolah mereka berbeda dengan sekolah Deven tapi mereka membandingkan mengenai ujian dan soal-soal di sekolah untuk membahas ujian bersama yang diadakan setiap tahun sekarang

Deven paling serius mengenai masalah pelajaran, dia gak mau membahas hal lain kalau mereka udah ngebahas biologi dan kimia

tapi hari ini beda, mereka akhirnya pulang sekolah... Marcha menunggu mereka pulang sekolah hari ini

Deven ingin membahas bisnis dengannya tapi dia gak mau temen-temennya tau, entah kenapa tapi Marcha punya perasaan kuat kalau temen-temennya gak ada yang mendukung Deven berbisnis

"masuk aja ke kamar gue Cha" kata Deven menoleh ke arah Marcha yang masih memakai seragam sekolah

"eh, beneran ini?" tanya Marcha kaget karena biasanya dia cuman boleh bertamu di ruang tamu kos Deven

semua temennya juga menatap ke arah Deven, bingung

"iya, beneran... gue ada perlu sama lo khan Cha " kata Deven

semua orang disana menatap ke arah Deven dan Marcha tapi Marcha hanya tersenyum dengan wajah memerah masuk mengikuti Deven masuk ke dalam kamar

kamar Deven kecil dan tidak banyak perabot juga di dalam kamarnya

hanya lemari baju, meja belajar yang rapi dengan beberapa buku yang agak banyak dan di pinggir meja ada alat musik keyboard warna hitam dan gitar akustik yang berwarna senada dengan keyboard Deven

"terserah duduk dimana aja" kata Deven nyengir ke arah Marcha

Marcha menatap sekelilingnya lalu ia menatap tempat yang pasti paling sering dibuat Deven duduk

Marcha duduk di tepi ranjang Deven yang spreinya berwarna hitam kebiru-biruan seperti warna langit dalam kegelapan

Deven terlihat sibuk memasukan beberapa buku ke dalam lacinya sebelum akhirnya ia menoleh lagi menatap ke arah Marcha dan ia terlihat lebih canggung lagi daripada tadi

"lo mau minum atau..." kata Deven

"duduk dulu Dev, kita ngomong dulu" kata Marcha nyengir menatap Deven

Deven berjalan seperti akan duduk di sebelah Marcha lalu ia berhenti selagi berpikir kayaknya gak sopan dan kurang etis duduk di sebelah cewek di atas tempat tidur apalagi Marcha cuman temen dan kemudian Deven menoleh lalu ia duduk di kursi yang biasa ia pakai di meja belajar

Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang