"kita dimana?" tanya Shanna bingung
"apa dari bau'nya lo gak tau kita ada dimana?" tanya Deven tersenyum menatap Shanna
"gue gak pernah keluar rumah, dari mana gue tau bau dan..." kata Shanna yang terdiam ketika Deven memegang tangannya yang lembut itu
"turun dulu" kata Deven "nanti gue tunjukan dimana kita berada"
Shanna turun dari sepeda motor Deven dan membuka helmnya, dibantu oleh Deven...
Deven bahkan membantu Shanna menyisir rambutnya yang seketika berantakan karena helm dan angin yang kecang
Deven melepaskan jaketnya dan menyelimuti Shanna dengan jaketnya
"dingin" kata Deven
"lo gak pake jaket dong?" tanya Shanna
"gue sering kesini tanpa pake jaket kok" kata Deven "lo tenang aja"
"kita dimana sih?" tanya Shanna
Deven tertawa pelan, ia menggandeng tangan Shanna dan berjalan ke arah pantai... ia tidak melepaskan tangan Shanna yang kurus itu
"pasir" pekik Shanna kaget
"ehemmm... lo bisa tebak dong kita sekarang ada dimana?" tanya Deven
"pa-pantai" kata Shanna pelan
ya, ini di pantai Ancol... tempat favorite Deven, Gogo dan Friden juga team basketnya kalau lagi suntuk atau kalah bertanding, mereka selalu kesini untuk bermain
Deven mengajak Shanna kesini untuk membuat gadis itu tertawa dan bahagia, tidak ada orang yang tidak bahagia kalau sudah pergi ke pantai
"bener" kata Deven terkekeh pelan "sebentar, kita gak bisa pake sepatu kalau main di pantai"
Deven melepaskan sepatu nya lalu ia membantu Shanna melepaskan sepatu nya juga
"kita ngapain disini Dev?, maksud gue... gue" kata Shanna terbata tapi Deven sudah menarik tangan Shanna
Shanna tertarik dan ikut berlari bersama Deven, Deven melihat wajah ketakutan itu... Shanna selalu ketakutan untuk hal-hal sepele dan karena hal itu, Shanna harus diajarin caranya bahagia dan merasakan dunia, melepaskan beban dan segala nya
mereka sudah sampai dimana ada air menyentuh jari-jari kaki mereka, rasa dingin terasa sekali dan...
Shanna akhirnya tertawa
"seru khan?" tanya Deven ikut tertawa
"seru tapi angin'nya" kata Shanna terus menerus menarik jaket Deven menutupi tubuhnya yang tertutup baju seragam dan juga membenarkan rambutnya yang terus menerus berterbangan di sekitar wajah nya
"gak apa, lo cantik kok meskipun rambutnya berantakan" kata Deven
Shanna tersenyum "cantik... gue mana cantik Dev?, gue gak bisa ngeliat dan" kata Shanna
Deven memegang tangan Shanna dan menaruh tangan Shanna di dadanya
"cantik itu tidak selalu tentang wajah" kata Deven "cantik itu ada di dalam hati yang hanya orang-orang paling beruntung yang dapat melihatnya dan gue seneng kalau gue jadi salah seorang yang melihat itu dalam diri lo, Shan"
desiran air dan hembusan angin di pantai itu ikut membuat hati Shanna berdesir gak karuan
"lo... apa lo ngomong semanis ini sama semua cewek yang lo kenal?" tanya Shanna
Deven tertawa pelan "gue bukan playboy dan lagi ke siapa lagi ngomong kayak begitu?" tanya Deven
"Marcha mungkin" kata Shanna
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau dan Dia
FanfictionDeven Lelaki tampan yang hobbynya basket & menyanyi, kedua hobbynya itu membawa namanya sampai terkenal tapi menyanyi memberi luka mendalam dalam hatinya, mampukah ia membuka hatinya lagi dalam keadaan terluka? Shanna Gadis cantik yang punya rasa na...