Yang salah (Marcha)

74 15 7
                                    

Setelah bercerita kepada kedua teman nya, hati Marcha terasa lebih tenang

Tapi tetap saja...

Marcha melihat hp nya, Deven masih gak balas chat nya...

Deven tadi bilang kalau dia lagi sibuk rekaman karena dia ada acara manggung di beberapa kota di Jawa Barat dan selain itu Deven juga harus belajar menghadapi UAS, nilai nya sangat diperhitungkan saat ini untuk masuk ke universitas nanti

Tapi setiap hari alasan yang dipakai Deven sama dan bukan nya Marcha tidak percaya tapi alasan itu tidak bisa Deven pakai setiap hari untuk menghindari nya

Marcha menghela nafas nya dan kemudian terdengar ketukan pintu

"Masuk" kata Marcha

Papa nya yang masuk dan ia membawa secangkir cokelat panas kesukaan Marcha

"Hallo sayang, kamu belum tidur?" tanya papa

Marcha menggelengkan kepala nya "blon ngantuk pa, ada apa?" tanya Marcha

"Cuman mau ketemu kamu sama ngasih cokelat panas ini" kata papa

"Papa khan bisa suruh mbok Sum atau siapa yang ngirim" kata Marcha

"Ya tapi papa sudah lama gak pernah ngobrol sama kamu, boleh khan papa ngobrol sama putri papa sendiri?" tanya papa

Marcha bingung, biasa nya papa gak seperti ini

"Papa mau ngobrol apa?" tanya Marcha

Papa duduk di sofa berwarna pastel yang terletak di sudut ruangan

"Ini tentang Deven" kata papa

"Deven???" ulang Marcha bingung "kalau ini masalah bisnis papa, Marcha gak mau bahas dan..."

"Deven gak cerita sama kamu ya?" tanya papa

"Ce-cerita apa?" tanya Marcha bingung

"Beberapa hari ini dia ikut papa keliling ke beberapa tempat bisnis papa" kata papa "dia ikut ke hotel, ke resto, ke pabrik dan..."

"Apa maksud papa ngajak Deven ke tempat bisnis papa?" tanya Marcha

"Papa gak ada maksud apa-apa, papa cuman nunjukin Deven tanggung jawab dia kalau mau serius sama kamu" kata papa

"Papa neken Deven?" tanya Marcha kaget

"Bukan neken tapi Deven harus tau dong tentang keluarga kamu dan Deven juga udah kenal sama keluarga besar kita waktu dia berkunjung ke tempat bisnis papa" kata papa "papa juga bilang kalau beberapa bisnis keluarga ini bakalan kamu yang urusin sama dia juga di masa depan"

Marcha menghela nafasnya dan menutup wajah nya

Pantas aja Deven menghindari nya, Marcha gak nyangka papa nya pake cara ini buat neken Deven

Khan terlalu dini, Deven pasti kaget

Marcha gak pernah cerita sama Deven tentang latar belakang keluarga nya dan semua kerjaan papa nya

Pasti itu tekanan

"Deven gak cerita ya sama kamu?" tanya papa

"Gak" jawab Marcha singkat dan dingin

"Hhmmm, anak itu nurut banget ya" kata papa "papa nyuruh dia gak cerita ke kamu, dia gak cerita tapi..."

"Tapi apa pa?" tanya Marcha

"Dia kayak nya gak tertarik ngurus bisnis papa" kata papa "dia terus bilang kalau dokter itu cita-cita nya dari kecil dan itu juga keinginan papa dan mama nya"

Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang