Ini halu khan? (Marcha)

102 16 36
                                    

Berani nya Deven membohongi nya

Mereka baru saja jadian, baru hitungan hari

Dan Shanna

Marcha tidak tau betapa kecewa nya dia dengan sahabat nya sendiri

Shanna pasti tau dengan jelas kalau Marcha benci pembohong

Mereka berdua, Deven dan Shanna bersekongkol untuk membohongi nya

Terdengar derap langkah kaki

Marcha tau itu Deven menyusulnya

"Cha, aku bisa jelasin" kata Deven "ini gak seperti yang kamu lihat"

"Apa Dev?, bohong nya elo?" tanya Marcha "lo tau gak sekali lo bohong ama gue, gak mungkin gue bisa percaya ama lo"

"Cha, gue gak bohong" kata Deven "gue cuman gak mau lo tau masalah gue sama Shannon"

"Apa beda nya itu?" tanya Marcha "udahlah, anterin gue pulang trus kita putus aja, gue gak bisa jalan ama pembohong"

"Putus?, Cha, kita baru juga jalan seminggu dan..." kata Deven

"Gak gak bisa ama pembohong" kata Marcha keras

Deven menghela nafas nya lalu menundukan kepala nya menatap ke arah Marcha

"Ya udahlah kalau lo mau gitu, gue anterin lo pulang dulu" kata Deven

Marcha mengalihkan pandangan nya, tidak peduli dan naik ke mobil

Deven juga naik ke mobil

Perjalanan dari rumah Shanna ke rumah Marcha

Marcha dan Deven sama-sama diam meskipun Marcha melirik Deven yang wajah nya datar saja

Harus ya diam?, jadi Deven setuju putus?

Tiba-tiba saja hujan turun, Deven menghela nafas nya ketika mereka berhenti di lampu merah

"Lengkap sudah" gumam Deven pelan

"Apa?" tanya Marcha

"Gue ngomong ama diri gue sendiri kok" kata Deven

"Jadi lo gak mau ngomong ama gue?, lo setuju kita putus???" tanya Marcha dengan nada tinggi

"Gue gak bilang gue setuju putus" kata Deven "gue diem doang tadi, gue ngasih lo waktu buat mikir apa bisa kata putus itu diomongin waktu lagi emosi?"

"Jadi maksud lo?" tanya Marcha

"Gue kasih lo waktu buat mikir sampe lo tenang" kata Deven "tapi kalau sampai waktu nya lo emang mau putus, ya udah... gue juga baru tau lo segitu gak suka nya sama pembohong"

Marcha diam saja, Deven dewasa banget...

Tapi Marcha masih terlalu marah dan terlalu gengsi untuk minta maaf sekarang karena setelah dipikir lagi

Kata putus itu memang terlontar terlalu cepat dan Marcha tidak memikirkan konsekuensi dari kata itu pada diri nya sendiri sampai Deven mendiamkan nya

mobil melaju lagi dan hujan turun semakin deras sampai akhirnya mereka sampai juga di rumah Marcha

Deven dan Marcha turun dari mobil

"ini kunci mobil nya" kata Deven tenang "aku pulang dulu ya"

"pulang, hujan gini?" tanya Marcha bingung

"ya, masa aku nginep di rumahmu?" tanya Deven

"ya, gak masalah khan, kamu bisa tidur sama Ingvar" kata Marcha

Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang