Asalkan bahagia (Shanna)

118 13 17
                                    

Shanna agak merasa aneh tidak mendengar salam ceria Marcha pagi itu, ada sesuatu yang berbeda dan Shanna yakin itu ada hubungannya dengan Deven

benar, waktu istirahat...

Marcha yang mood nya lagi down itu di datangi Deven

Deven bener-bener lembut mencoba menenangkan Marcha tapi Shanna gak paham dengan jelas masalah mereka apa sampai Deven bilang tentang kenapa dia dan Marcha masih belum berjalan seperti yang selama ini membuat Shanna sedih

ternyata Deven masih mempunyai luka dan luka itu belum sembuh seutuhnya dan ia masih tidak bisa melupakan masa lalu nya

Shanna paham...

Tidak mudah menyembuhkan luka dalam hati tapi kenapa Deven sampai tidak bisa melupakan mantan nya itu?

Apa yang sebenernya membuat mereka putus?

"Trus lo mau gue nunggu gitu?" tanya Marcha

Deven menelan ludah nya "ya, itu kalau lo mau nunggu gue, gue gak maksa lo harus nunggu gue" kata Deven

"Lo suka gak sih ama gue Dev?, ini gue perjelas aja, kalau lo gak suka ya udah... gue gak berharap ama lo, ini hati Dev bukan gantungan" kata Marcha marah

Shanna mendengar sahabatnya itu berdiri dan mendengar derap langkah kaki

Shanna juga mendengar suara derap langkah kaki mengikuti suara yang lain nya

Deven pasti mengikuti Marcha pergi

Shanna tau kalau Deven pasti suka dengan Marcha

Marcha cantik, periang, baik dan pintar... siapa yang tidak suka dengan gadis yang hampir sempurna itu?

Shanna menghela nafasnya, ia merogoh saku jaket nya yang berwarna abu-abu

Memegang dengan erat gantungan kunci bola basket yang diberikan Deven bertahun-tahun yang lalu

Berusaha untuk tidak terlalu sedih dengan apa yang terjadi jika seandainya Deven jadi dengan Marcha

Shanna harus mendukung mereka meskipun... ia harus sakit

Tapi sakit adalah bagian dari dirinya, ia sudah sering mengalami sakit jadi sakit ini mungkin tidak akan memberi dampak yang terlalu berarti dalam hidup nya

Apakah seperti itu?

Tak lama kemudian bel berbunyi, Shanna kembali mendengar derap langkah kaki ke arah nya dan ia melihat sebuah bentuk berjalan ke arah nya

"Gimana sama Deven?" tanya Shanna

"Cowok semuanya sama, nyebelin!!" kata Marcha marah sambil memukul meja nya

"Deven dan... sorry, nyebelin kayak nya bukan sambungkan kalimat yang tepat" kafa Shanna

"Kali ini tepat" kata Marcha "udah, gue hari ini gak mau ngebahas tuh cowok"

Terdengar suara langkah kaki, Shanna tau itu Deven...

Shanna tau harum parfum nya

"Cha, nanti pulang kita ngobrol ya" kata Deven pelan "kita perlu bahas bisnis juga khan"

"Lo tenang aja, perasaan gue gak akan kecampur sama bisnis dan hari ini gue gak bisa" kata Marcha "gue mesti belajar Kimia"

"Bukan nya kita mau belajar bareng hari ini?" tanya Deven

"Gue belajar di rumah aja" kata Marcha dengan nada kesal "gue bisa dimarahin papa sama mama gue kalau terus-terusan diluar rumah"

"Loh, Shan... lo gimana?, lo udah ijin khan?" tanya Deven

Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang