2

12.9K 1.8K 491
                                    


Di depan sana, Midoriya, MC pertama, sedang berhadapan dengan takdirnya.

Menurut alur komik, Midoriya sedang dimarahin oleh Aizawa-sensei karena ia tak bisa mengendalikan quirk  nya.

Aku menghela napas, sedikit prihatin dengan penderitaannya. Lagian, semua akan terbalas besok-besok. Di masa depannya toh, dia akan jadi Pahlawan nomor 1.

Mata ocean ku melirik ke belakang.

Di scene komik, harusnya Pahlawan Nomor 1, All Might, sedang mengintip Midoriya berlatih di sana. 

Aku berdecak, alurnya sesuai komik. All Might si pahlawan nomor 1 sedang mengintip di tembok itu.

Rambutnya kuning seperti di komik.

Itu kesan pertamaku, dan wajah All Might cukup membuat aku ngakak.

"Apa yang kau lihat (NAme)-chan?"Yaoyorozu bertanya heran. Aku menggeleng. Bukan apa-apa. Tokoh di komik ga boleh tahu kalo aku sudah tahu alur cerita sampai season lima atau gak nanti aku dikira cenayang lebih parah lagi dikira penyihir.

Di depan Midoriya sudah termotivasi dan dia mengambil ancang-ancang.

Aku mengangkat tanganku, bersiap menahan angin kencang yang sepersekian detik lagi akan menderu kencang akibat pukulan One for All ala Midoriya.

WUSHH!!

Sesuai dugaanku, angin kencang menerpa kita semua dan beberapa berseru latah. Kulirik muka Bakugou, dia terlihat tak terima.

"Kekuatan apa yang dia miliki!"Seseorang di samping kiriku berseru tak percaya.

Aku mengangguk-angguk, mulai terbiasa dengan segala keanehan ini.

Selama aku mengikuti alur, semua akan baik-baik saja.

semua akan baik-baik saja.

semoga :(


*
Aku peringkat 5.

Waw, aku sendiri tidak menyangka.

Sepertinya quirkku adalah pengendalian diri. Tubuh ku ringan saat berlari, cepat saat melompat, kuat saat cabang erat genggam, dan tangkas melempar bola.

hmm.., gak bakal berubah banyak alurnya, toh sejauh ini tubuhku bergerak sendiri.

Peringkat terakhir sesuai alur adalah si MC, Midoriya. 

"Apakah Midoriya akan dikeluarkan?"Uraraka berseru cemas. Aku melirik Uraraka. Entah sejak kapan gadis ini berada di sebelahku dan mengobrol akrab denganku.

"Tenang saja."Aku berkata singkat.

"Teman sekelas kita akan dikeluarkan, (Name)-chan, kenapa kau bisa tenang?!"Uraraka menatapku tak percaya.

Astaga sayang, aku ini udh ngerti alur ceritanya.

"Dan yang akan keluar berarti adalah..."Aizawa-sensei mengecek daftar. Semua berharap cemas. Sementara kulirik si MC yang sudah mau pingsan.

"Tidak ada. AKu hanya berbohong."Smirk khas Aizawa-sensei keluar. Seruan lega terdengar dari teman-teman. Beberapa tak percaya bahwa Aizawa-sensei bisa bercanda dengan hal seserius itu.

"Lho bukannya memang sudah kelihatan sekali,"Yaoyorozu menatap teman-temannya heran. Sementara aku mengangkat bahu.

Latihan hari ini selesai.

Hari pertama aku di UA sudah resmi berakhir.


*
Jangan tanya kenapa aku bisa berada di rumah.

𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang