𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 (✓)

41

anggep aja ini episode selingan sebelum konflik besar ahay

mana sini yang tadi minta apdet malam, aku tunggu jatah hadiahnya eaa

*

BYARR!!

Reflek, aku segera mengibaskan tangan dan tsunami pun menghantam mereka si anak-anak minta dikutuk yang masuk ke pemandian.

bwahaha mampos

Aku mengibaskan untuk kedua kalinya dan sebuah pelindung setengah lingkaran langsung menutupi area pemandian putri.

Nafasku langsung tidak beraturan, begitu pula teman-teman yang lain.

Semuanya fiks kena kecuali Tsuyu yang masih di dalam air kala mereka masuk.

Oh iya sama Hagakure orang dia gak kelihatan.

"A-apa yang mereka lakukan!"Mina berseru nyaris menangis.

Aku berusaha menarik napas, menenangkan diri.

"HUAAA, ABIS INI AKU TIDAK BISA MENIKAH DONG!"

Ga gitu juga pikirannya anjir

Yaoyorozu mukanya syok, Jirou bahkan sampai gemetar.

Uraraka sudah menangis.

"Ah,"Aku menggigit bibir, "Maafkan aku, sepertinya mereka penasaran kenapa di sini kelihatan tidak ada orang."Aku menangkupkan kedua tangan, merasa amat bersalah karena bagaimanapun pula itu ideku.

"(Name) tidak bersalah kok, kero. Justru kita bisa selamat dari mata Mineta karena (Name)."Tsuyu berusaha menenangkanku.

"S-siapa saja tadi!"Jirou berseru panik. "Mata mereka bakal kucolok!"

Yaoyorozu kini sudah bisa mengatur napasnya, "Aku hanya melihat Iida-san dan Midoriya-san. Sisanya tidak jelas."

"Aku melihat Kirishima tadi,"Mina ikut berbicara.

"Ada si Kaminari,"Jirou menghela napas kesal.

"Aku tadi juga melihat Todoroki dan Bakugo!"Uraraka berseru.

"Berarti mereka memang kesini untuk mengecek,"Aku menghembuskan napas, soalnya yang dateng anak baek-baek, minus kaminari. 

baek-baek itu dalam artian kaga semesum mineta

"Gak ada Mineta kan?!"Hagakure bertanya. Kami semua ragu-ragu mengangguk.

"Yaudah, itu kabar baik."

alhamdullillah ayo tumpengan