78

6.3K 979 624
                                    

Okay, karena sudah malam aku mengucapkan selamat pagi

apakah reason bakal sampe 100 chap?

hmmm...,

masih jadi misteri semesta eaa

*

"Yosh!"Aku berseru riang, selesai mengerjakan lima soal syarat istirahat dari Pak Ectoplasm.


Urutan ketiga yang selesai mengerjakan karna aku lumayan pandai di matematika meskii ga menyukainya. Hmm mungkin kaarena aku suka ngitung duit kali ye.


Yang pertama always Yaomomo yang isi otaknya adalah jurnal ilmiah sekelas professor diikuti Midoriya sebagai siswa teladan dan tekun di kelas.


Aku sih sebenarnya hanya hoki aja, jangan sandingkan aku dengan anak-anak otak wikipedia di kelas.


Aku berlari ke depan dan menyerahkan buku tugas ke pak Ectoplasm sebagai bukti sudah mengerjakan lalu melet ke Sero dan Kaminari yang melotot ga percaya kalau aku bisa mengerjakan dan berlari lagi menuju Yaoyorozu.


"JANGAN LARI-LARI!!"Bakugo yang sedang pusink berseru kezel, aku nyengir, memelankan langkah, menuju ke Yaomomo.


"Kita tunggu Jirou,"Yaomomo tersenyum, dia mengira aku bertanya tentang istirahat.


"Anoo, aku minta maaf banget tapi aku ada perlu sebentar, nanti aku menyusul ke kantin!"Aku menangkupkan kedua tangan, meminta maaf.


Mata Bakugo melirik ke belakang sementara Todoroki menatap (Name) sedikit curiga.


"Ah,"Yaoyorozu berpikir sebentar,"Baiklah tapi kau tetap ke kantin kan?"


Aku mengangguk, "Akan kuusahakan, makasih Yaomomo!"Melambaikan tangan dan berlari keluar kelas.


Yaoyorozu mengangguk, tersenyum.


Yah, kuakui akhir-akhir ini intensitas kedekatankku dengan teman-teman terutama Jirou dan Yaoyorozu sedikit berkurang. Tapi.., yah, aku sendiri gak punya banyak waktu setelah mendengar kata-kata penyihir, 'kau harus mati demi keseimbangan'


Aku mau mati dengan tenang jadi usahakan sebelum itu terjadi aku sudah mendapatkan semua jawabannya.


Langkahku sedikit ragu saat memasuki area kelas B. tapi ayo (Name)! kau pasti bisa! Mereka gabakal balas dendam cuman gegara kau banting waktu di kamp pelatihan!


Aku membuka mata, menguap, dan mendapati Sen di depanku tengah duduk sedikit cemas menunggu.


Ini flashback tadi pagi


"Kau ini!"Sen berseru saat melihatku membuka mata, "Bisa-bisanya tidur di kolam renang! Aku kaget melihat pesanmu!"


Aku menguap lagi, beranjak duduk, "Sudah biasa hehe, maafkan aku."Reaksi cukup wajar. siapa yang ga kaget dikirimin pesan suruh bangunin di kolam renang lagi.

𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang