63

7.6K 1.1K 654
                                    

full action n POV nya kebolak-balik semaunya othor so jangan bingung mwehehe

*

"Ugh..,"Mina mengaduh pelan, memegangi perutnya yang baru terkena bogem telak dari kakak kelas. Serasa ospek.


Salah dia gapake ikat pinggang sih


"Eh-eh-eh!?"Mina berseru kesakitan saat tetiba tubuhnya bergerak sendiri.


Eh bukan bergerak sendiri ding


Bakugo tanpa ampun menyeret kerah Mina dan Kirishima sekaligus. Membawanya ke pinggir ruangan.


"Woy-woy kenapa ini?!"


Todoroki yang juga ikut membantu teman-teman agar menepi atas perintah Aizawa-sensei, menjawab, "Aizawa sensei yang menyuruh."


Kirishima menoleh.


(Name) dan Mirio-san sedang berdiri berhadapan.


"Duel satu lawan satu? Oy, (Name) bisa mati lho."Sero mengernyit, "Anying, kena bogem di perut aja udh sakitnya luar binasa."


"Tergantung darimana kalian melihatnya tapi (Name) tidak seceroboh itu,"Aizawa menjawab, kain di lehernya barusaja menarik kaki Midoriya dan tubuh Uraraka, membawanya agar menepi.


Tidak menghalangi area pertarungan yang malah jadi one-on-one antara aku n Mirio.


"Kau boleh menentukan siapa yang memulai duel, (Name)-chan."Mirio menatapku sambil nyengir.


Aku menggeleng, "Mirio-san saja, aku kurang bisa dalam penyerangan, jadi disini aku mau mencoba bertahan kalau bisa hehe."


"Sensei,"Nejire melompat kedepan Aizawa-sensei, "Dia bisa terluka hebat lho."


Aizawa menggeleng, "(Name) tahu batasannya. Tenang saja."


Aku menarik napas. Mulai mengambil kuda-kuda.


Strategi?


Entahlah, aku hanya punya satu teknik doang, berhasil atau tidak dalam melawan si nomor 1 aku tak tau.


Disini, aku menyimpulkan kalau dalam melakukan serangan balik, Mirio-san selalu memperhatikan arah suara serangan yang menerjangnya sehingga di titik sasaran yang dituju lawan, Mirio-san selalu mengaktifkan quirknya.


Sebenarnya tadi aku niat kalah sih dari awal, males aja gitu ngelawan si nomor satu, tapi muka Aizawa tuh udah nyengit banget seakan bilang, 'awas aja kalo menyerah'


"Apa kau mau bekerja sama dengan dua temanmu itu?"Mirio memicingkan mata.


Hmm.., Bakugo dan Todoroki, mungkin kesempatan menangnya lebih banyak sih bener.


Tapi aku menggeleng, padahal si onoh dan onoh saat namanya disebut udah menoleh dan siap membantu. Apa lagi tuh Bakugo udah siap loncat ikut menyerang.

𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang