70

7K 1.1K 869
                                    

ehehe :D

UDAH CHAPTER 70 AJEGILE ga nyangka bisa sampe chap 70 sumpah huhu T^T

satu kata yang mendeskripsikan Todoroki Hartono kita semua

*

Aku menarik napas panjang.


Malamku pusink memikirkan isi buku itu, penjelasan dari Ryo saja sudah rumit apalagi setelah aku membaca buku dongeng yang full sajak itu.


Aku mengikuti langkah Hawks, pukul lima pagi, kita nyari sarapan di pusat kota, aku lagi malas sarapan pennya rebahan aja di kamar penginapan tapi karena diiming-imingin jajan buat dibawa ke asrama, yasudahlah jiwa magerku terpaksa mengalah.


Menguap pelan, sebenarnya aku pengen langsung ke UA tapi kata Hawks kapan lagi bisa jalan di Edogawa, padahal edogawa sama tokyo deket banget :)


Udah kayak pengangguran aku sama Hawks, kerjaannya luntang-luntung sana sini, gak ngapa-ngapain.


Emang gada yang bener antara tutor magang dengan anak yang ikut magang.


Tadi malam, larut sekali, Uraraka meneleponku


Dia bilang tidak sengaja kepencet sih, tapi nada nya ragu-ragu jadi aku tanya sekalian ada apa?


Ternyata pagi ini adalah misi Shie Hassakai, atau misi menyelamatkan Eri dari kelompok Delapan Perintah Kematian dibawah pimpinan Chisaki Overhaul.


Aku memang cukup akrab dengan Uraraka walau tidak sedekat dengan Yaomomo dan Jirou tapi baru kali ini aku mendengar langsung curhatan hati si Female Lead di serial ini.


"Bagaimana jika aku melakukan kesalahan, (Name)? Aku bisa mengacaukan semua rencana atau bahkan semuanya akan gagal karena aku,"Tangisan Uraraka membuatku sedikit berpikir bahwa gadis itu sedikit overthinking dengan misinya besok. Wajar sih, semua orang pasti berpikir negati sebelum melakukan sesuatu hal yang penting.


Aku menghela napas, membiarkan Uraraka mengeluarkan semua keluh kesah, uneg-unegnya.


"Aku tidak sekuatmu (Name), kekuatanku, kemampuanku, mentalku, pikiranku, emosiku, semuanya. Apakah aku sanggup untuk misi besok? Bisakah aku mundur dan menyerah? Jika aku melakukan itu mungkin semua akan lebih baik-baik saja bukan?"Tangis Uraraka semakin mengeras.


"Kau ingin mendengar saranku, Uraraka?"Aku bertanya hati-hati. Kadang kan ada dua tipe orang saat curhat, yang hanya ingin didengarkan dan yang meminta saran. Jadi lebih baik aku bertanya ke Uraraka sebelum aku memberi saran.


"I-iya hiks, huhuhu aku ingin sekuat dirimu (Name),"


"Sekarang kau hubungi Nejire-san."


"H-hah untuk apa?"


Minta doa restu/ga


Aku tersenyum, "Kau coba bertanya ke Nejire-san, apa alasannya merekomendasikan kau dan Tsuyu ke agensi Ryukyu. Karena sekarang itu yang sedang menghubungiku bukanlah Uraraka Ochako tapi ketakutan dari Uraraka Ochako. Tanya ke Nejire-san dan tidurlah, esok akan jadi hari yang panjang bagimu."

𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang