64

7.5K 1.1K 851
                                    

welkam tu sisen empat woohoo!

*

"Kau melawan big three!?"


Aku mengangguk, "Makanya sekarang pegal-pegal, mereka kuat sekali. Bukannya kelas kalian juga kedatangan mereka untuk diskusi magang?"


Sen berdecak heran, "Iya sih, tapi cuman Mirio-san saja yang turun, Nejire-senpai dan Tamaki-san ga ikut tarung. Lagian kita kelas B tarungnya juga bareng-bareng, gada yang sampai one-on-one kaya kau."


Aku menggaruk rambut, kalo diinget-inget bener, aku nekat sangat sampai melawan big three sendirian.


"Gimana, kau udah dapat tawaran magang?"Sebelumnya emang aku cerita ke Sen tentang aturan dari sekolah dan tawaran magang.


"Aizawa-sensei menyuruhku agar memikirkannya dulu, tapi yeah, sepertinya pilihanku tetap sama."Aku mengangkat bahu. "Kau bagaimana?"


Sen menggeleng, "Vlad king-sensei belum memberi tahu, tapi sepertinya mungkin Setsuna, Kendo, dan yang pro lainnya yang dapat."


"Berapa lama kau bertahan melawan big three?"Sen bertanya.


Aku menghitung sebentar, "Kalau dengan Mirio-san ada lima belas menitan, tapi begitu Nejire-san dan Tamaki-san bergabung, hmm..., gada sepuluh menit mungkin abis itu kalah hehe."


"Kau terkena serangan telak?"


Aku menggeleng, "Aku menyerah."


"Lho?"Sen tergelak, "Sudah capek banget apa? Sampai menyerah begitu? Eh dulu waktu kau ngelawan Shiozaki, kau juga menyerah ding."


"Shiozaki mah beda kasus itu, aku sudah malas bertarung wakktu itu,"Aku nyengiir.


"Ada gitu ya, orang yang malas bertarung?"


"Hehe."


Aku menyeka anakan rambut. "Aku hampir mencapai batas penggunaan quirk, jadi ya.., stop aja deh."


"Batas penggunaan quirk?"Sen diam, "Berarti yang waktu kau di rumah sakit lama banget itu gegara sudah melewati batas?"


"Rumah sakit yang mana?"


"Oh, yang kamp pelatihan maksudku."


Aku mengangguk, "Tapi itu efek lainnya, yang tadi siang itu baru gejala yang pertama."


Sen menoleh, "emang kau punya berapa efek samping sih!?"


Aku menghitung dulu kemungkinannya, tercekik, tenggelam, dikendalikn, dan arterinya tersumbat.


"Ada empat."


"Empat!?"

𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang