𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 (✓)

61

holla!

*

Aku membuka mata, terasa perih dan sakit-sakit gitu matanya kaya ada yang ganjel.

kayak efek abis nangis gitu.

Eh?

Aku terkesiap,

Oh iya, aku kan tadi baru aja nangis. Menghela napas panjang.

Eh anjir aku kan tadi nangis di Bakugo, terus ketiduran?!

Yaanfun memalukan sekali,

Aku menghela napas, menutup muka dengan punggung tangan.

Eh?! #part dua

Aku langsung melirik ke arah tangan, Wuei! Aku bisa bergerak lagi!

Aku menggerak-gerakkan jari jemari tangan bak orang baru punya tangan, tersenyum riang.

Tanganku segera menyangga sesuatu dan aku pun duduk.

Menoleh ke sekitar.

"Ah,"Ini kamarku. Nuansa biru muda dan perpanduan wallpaper kristal salju di dindingnya.

Oh iya, dan kandang besar El di sebelah meja belajar. anjir itu kandang menuh-menuhin ruangan

Berarti tadi selama perjalanan pulang aku ketiduran anjir.

Melirik ke arah ventilasi dan gelap. Artinya sudah malam.

Menghela napas, (Name).., (Name)..., lagian tadi ngapa pake nangis segala sih!

Aku jadi malu ketemu temen-temen woe.

Aku menoleh, melihat ke dinding kamar bagian atas, jam dua pagi.

Pen tidur lagi tapi udah keburu bangun dan nyawanya udah telanjur kekumpul. Kalo tidur lagi, nanti bangun ke sekolah bisa-bisa aku telat lagi hadeh.

Aku menyibak selimut, lalu pelan-pelan menggerakkan kaki, turun dari dipan.

Berjalan biasa ke arah kandang Lele.

Kukira aku bakal oleng kayak waktu pertama jalan saat abis pingsan lama gitu, tapi ternyata langsung bisa bergerak seperti biasa, ya syukurlah.

"Yeee, belum tidur lu tong?"Aku menghela napas jengkel melihat si El yang masih berenang santuy di kolam pribadinya. Mengambil makannya dan menaruh di kotak khusus tempat makan El.

Usai memberi makan si El sambil mengganggunya berenang, jariku sampai di gigit karena mengusik waktu me time nya El, aku bergegas mengganti baju karena actually aku masih pake seragam sekolah.