[58] Rara || Persiapan Muncak

333 43 5
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

Irwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irwan. Pria itu tengah mengemasi pakaiannya untuk persiapan ke puncak lusa pagi bersama Randa dan Ridwan.

Kegiatan ini memang sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari, dan mereka juga sudah berniat tidak akan mengajak yang lainnya, terutama para cewe-cewe yang pasti akan membuatnya repot.

"Irwan!" Panggil Dilla.

Dilla memasuki kamar Irwan.

"Kenapa Ma?" Tanya Irwan.

"Engga, tadi mama mau kekamar, terus liat kamu kayaknya sibuk banget!" Tutur Dilla duduk tepi ranjang. "Kamu mau kemana?'

"Ke puncak! Bareng Ridwan sama Randa!"

"Kok kamu gak kasih tau mama?" Protes Dilla.

"Lah? Ini aku kasih tau mama!" Jawab Irwan.

"Ya kamu kasih taunya pas mama nanya!" Kesal Dilla.

"Ya gapapa! Niatnya Irwan mau kasih tau mamanya besok pas aku mau pergi!" Jawab Irwan santai sambil menutup tasnya.

"Heh! Kalo gitu mama gak akan ijinin kamu!" Kesal Dilla.

"Bercanda, Ma!" Irwan terkekeh. Meletakan ranselnya dibawah dan duduk disamping Dilla. "Irwan sengaja ga kasih tau mama, soalnya nanti mama kasih tau Rara!" Cibir Irwan.

"Rara belum tau?" Tanya Dilla.

Irwan mengangguk, "iya! Aku ke puncak cuma bertiga, tanpa ada cewe-cewe!" Kata Irwan.

"Jadi ke puncaknya bertiga ?"

"Iya! Kita mau jelajah. Dan kita ga mau ribed akan adanya cewe!" Kata Irwan.

***

"Ma!" Panggil Ridwan.

Bella menoleh, "aku mau ijin!" Kata Ridwan. Duduk disamping Bella.

"Pasti ada maunya kan?" Cibir Bella. "Mau apa?" Tanya Bella.

Ridwan tersenyum, "mama tau aja!" Kata Ridwan. "Aku mau ijin!"

"Kemana?"

"Puncak! Sama Irwan dan Randa." Kata Ridwan.

"Bertiga aja?"

"Iya! Tanpa para cewe. Nanti yang ada gagal!"

"Yaudah mama ngijinin kalo kamu sama mereka ma!" Kata Bella.

"Mama juga setuju kalo cewe gak diajak, terutama Rara. Bahaya!" Lanjut Bella.

Ridwan tersenyum. "Iya Ma bahaya. Rara kan aktif anaknya!"

***

Rara tengah menonton tv bersama Lesti, lebih tepatnya Rara tiduran dengan kaki Lesti dijadikan bantalnya. Tangannya fokus memegang ponsel dan kebetulan ada pesan masuk dari Putri, Rara membukanya dan membalasnya.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang