[59] Rara || Tanpa Rara

367 50 16
                                    

Luangkan waktu 2 detik untuk vote!
Karena vote itu gratis.

***

Maaf aku baru next.. Karena lagi sibuk banget.. Maaf yah

Hari ini, hari kedua Irwan, Randa serta Ridwan dalam kegiatan hiking nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, hari kedua Irwan, Randa serta Ridwan dalam kegiatan hiking nya.

Irwan merasa tenang mengikuti kegiatan ini, karena Rara juga sudah mengijinkannya, walaupun malam itu Rara meminta agar dirinya tidak ikut, tapi itu hanya gurauan Rara, Rara menjahili Irwan.

Bahkan paginya, gadis itu sudah stay di depan Rumah Ridwan, karena memang mereka akan berangkat menggunakan mobil Toni, papa Ridwan.

Rara sangat bawel pagi itu, dia tidak ada hentinya mengingatkan untuk selalu berhati-hati, sampai mereka bosan sendiri.

Rara juga berpesan untuk sebisa mungkin menghubungi gadis itu, entah siapapun, asal Rara mendapat kabar mereka.

Pernah waktu kemarin, disini tidak ada sinyal. Dan saat Irwan menghubungi Rara malam hari, yang Irwan dapat adalah omelan dari Rara, yang mengatakan menyindir kenapa baru menghubunginya, membuat ketiganya sedikit stres akibat Rara, tapi mereka paham, Rara seperti itu karena Rara peduli padanya.

"Gue telpon ibu kost dulu!" Kata Ridwan pada Randa. Randa mengangguk.

Ibu kost, panggilan baru untuk Rara dari Ridwan sejak kemarin, pasalnya Rara ngomel itu seperti ibu kost yang tengah menagih bayaran.

"Hallo Ibu Kost!" Sapa Ridwan ketika sambungan telpon tehubung.

"Apaan sih Bang! Rara belum jadi ibu-ibu!"

Dari nada bicaranya, Ridwan tahu Rara tengah kesal. Ridwan terkekeh.

"Lagi apa?" Tanya Ridwan basa-basi.

"Habis makan! Abang udah makan? Kalian udah makan?" Tanya Rara.

"Udah!"

"Tadi siang acaranya apa Bang?" Tanya Rara.

"Belajar tentang kehidupan hutan!"

"Mm iya!" Jawab Rara. "Bang!" Panggil Rara setelah beberapa saat hening.

"Kenapa?"

"Maafin Rara yah!"

Ridwan mengernyit, "maaf buat apa?"

"Maafin Rara yang udah maksain untuk selalu dapat kabar kalian. Rara gak mikirin kalian pasti susah yah? Jadi besok gapapa ko, jangan paksain kasih kabar yah! Rara akan sabar nunggu kalian pulang!" Tutur Rara.

Ridwan tersenyum. "Ngga ko, gapapa. Abang ngerti kenapa kamu kaya gitu, abang paham! Abang juga ga maksain buat hubungin kamu!"

"Tapi bener deh, besok gapapa ko, jangan hubungin Rara, kalian fokus dulu aja!"

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang