[73] Rara || Pembelaan

312 45 7
                                    

"Kenapa Lo diem?" tanya Putri ketika Nia dan semuanya diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa Lo diem?" tanya Putri ketika Nia dan semuanya diam.

"Takut?" cibir Putri.

"Bukannya Lo semua terutama Lo..." Putri menunjui Nia. "Tadi nantangin, sekarang? Mlempem kaya krupuk kena air! Cemen!" cibir Putri.

"Tadi kalo gak salah denger, Lo bilang Rara jaga image kan? Tapi sekarang? Yang lagi jaga image itu Lo sendiri!" lanjut Meli.

"Maklum lah! Nia kan bucinnya Irwan. Tapi? Irwan bucinnya Rara. Hahahahahha!" ucap Randa lalu mereka tertawa.

"Kenapa Lo pada diem? Takut sama Irwan?"

"Ayo bully lagi!"

"Katanya Rara gak boleh sekolah di sini! Katanya Rara gak berhak temenan sama kita- eh sama kalian. Ayo bilang, mumpung ada Irwan!"

"Apa?" ucap Irwan memastikan pendengarannya tidak salah.

"Lo semua siapa? Kepala sekolah? Presiden? Sampe ngatur-ngatur Rara gak berhak sekolah di sini?" ucap Irwan membela Rara.

Irwan tidak akan membiarkan semuanya membuat pacar kesayangannya menangis.

"Sekolah itu tempat menuntut Ilmu, gak ada larangan untuk siapapun sekolah di sini, termasuk Rara. Gak peduli walau dia kaya, anak presiden, anak Menteri, anak Pejabat atau anak buruh sekalipun mereka berhak, karena kalo kita udah masuk area sekolah, derajat kita sama, posisi kita sama! Yaitu murid!"

"Kalian punya kuasa apa? Apa yang bikin Rara gak boleh sekolah di sini?"

"Karena Rara gak sebanding sama kita!"

"Iya! Rara itu asal-usulnya gak jelas! Dia cuma anak pungut!"

"Gak jelas? Anak pungut?" ulang Ridwan.

"Sok tau banget!" lanjut Ridwan.

"Hidup kalian udah bener ya? Sampe kalian rela-rela ngurusin hidup orang! Siapa bilang asal-usul Rara gak jelas? Dia masih punya keluarga. Bagian mananya yang gak jelas?" tanya Irwan.

"Walau dia punya keluarga, tapi dia durhaka karena gak menganggap ibunya sendiri!" ucap Nia.

"Tau apa Lo?" sinis Irwan.

"Lo semua yakin mau jadiin Rara korban bully kalian? Emang kalian lebih unggul dari Rara? Gak salah kalian bully Rara yang lebih pinter dari kalian, maaf ya, bukan apa-apa. Tapi yang Gue omongin itu bener."

"Mending kalian gak usah percaya apa yang Nia ucapin deh!" kesal Putri.

"Asal kalian tau aja! Kalian lupa? Dia pernah di skors gara-gara dorong Rara pas camping? Kalian lupa?" ucap Putri lagi.

"Yups! Jadi siapa yang jahat?" sambung Meli.

"Menurut Gue... Irwan masuk rumah sakit itu bukan karena salah Rara!" Ridwan mengelus dagu berpikir.

Rara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang